KINDAI Seni Kreatif menggelar Kemah Sastra Jilid 2 yang diikuti oleh 38 peserta di Jalan Kurihing, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.

“Pesertanya dari tamban, ada tiga sekolah. Mulai dari SMP, SMK dan SMA, serta peserta lain adalah SMP 9 Banjarbaru dengan Sanggar Sastra Langkar,” ucap Ali Syamsuddin Arsi kepada Asyikasyik.com, pada Sabtu (16/9/2023).

Ali Arsi menjelaskan, rombongan asal tamban ini hanya satu pembina saja, tak lain merupakan teman sekolah semasa dulu yakni Abdan. Dia juga menyebut kehadiran siswa SMP 11 Banjarbaru dan mahasiswa STIKIP PGRI Banjarmasin.

Kemudian, Ali Arsi mengumpulkan peserta agar mendengarkan dan menyimak pemaparan setiap mentor atau pelatih yang diberikan. Layaknya malam Sabtu, kehadiran sosok Wahyu mengisi materi keorganisasian pemuda dan Wafa Farha memberikan tips menulis novel.

Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono memberikan sambutan kepada 38 peserta Kemah Sastra.

Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono menyampaikan bahwa peserta Kemah Sastra saat ini, tak sekadar mengemban keilmuan sastranya saja tetapi dapat mengikat erat persaudaraannya.

Wartono juga mengingatkan kepada peserta Kemah Sastra agar mencatat dan merealisasikan apa saja yang telah disimak, serta mempelajarinya secara langsung.

“Mudah-mudahan dengan khidmat Kemah Sastra kali ini, moga menjadi pola pikirnya selalu mengingat keberadaan Kindai Seni Kreatif,” ungkap Wartono, Ketua Dewan Kesenian Banjarbaru itu.

Roofidah Nur Anissa, Ketua Pelaksana Kemah Sastra Jilid 2 menyebut ada 38 peserta yang datang dari Banjarbaru, Banjarmasin dan Barito Kuala (Batola). Sebelumnya, dia mengatakan Kabupaten Tabalong ingin mengirimkan peserta, namun terkendala pendamping yang tak bisa berangkat.

Dan terdapat 7 panitia aktif yang mendukung kegiatan Kemah Sastra Jilid 2 ini.

Roofidah bersama Adelia Sofirin, Muswari, Laelani, Masdar, Yaya dan Sutrianto, yang lain hanya sebagian saja membantu sehingga dapat terlaksana selama 3 hari, sejak Kamis-Sabtu (14-16 September 2023).

“Bagaimana nanti para peserta didorong agar menyukai menulis, khususnya sastra,” ungkap Roro, sapaan akrabnya.

Dalam pantauan Asyikasyik, sejumlah tenda berdiri di depan halaman Kindai Seni Kreatif dan terdapat 10 tenda kemah yang terpasang, yang berada sebelah kiri yaitu tenda laki-laki dan kanan, tenda perempuan.

Rangkaian Kemah Sastra Jilid 2 kali ini tak hanya pelatihan kepenulisan saja, banyak rutinitas yang dijalani peserta dalam mengembangkan dirinya. Ada teori dan praktek langsung, serta pertunjukan dari mereka yang berkolaborasi. Ditutup dengan api unggun.

“Tujuannya untuk mengenalkan lebih dalam lagi materi tentang sastra itu. Terkadang, sastra dipandang membosankan dan hanya orang tertentu saja,” ungkap Roofidah, perempuan kelahiran 1999 itu.

Pelatihan di Kemah Sastra 2

Kini, Roofidah ingin mendorong peserta agar menyelami dunia sastra secara santai namun serius. Dengan begitu, dia merasa orientasi Kemah Sastra dapat terwujud dengan baik ke depannya.

Adapun, materi yang diberikan adalah pengenalan umum kesastraan, metode penulisan berpindah tangan, dramatisasi sastra dengan pantomim, mengenal sastra dunia, orasi sastra, sidang majelis Bahasa Banjar dan materi kepenulisan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Yani Kalsel (Sekda HST), Ahmad Yani Makkie (Kadisporabudpar Banjarbaru), Ariffin Noor Hasby (Penyair), Trisia Chandra (Penyair), Arsyad Indradi (Penyair), Budi Dayak Kurniawan (Jurnalis) dan Mihrab Al-Nabawie (Seniman).@

Facebook Comments