KOLABORASI antara kafe dengan seni rupa terus terjadi. Kini yang masih berlangsung, pameran seni rupa yang digelar di kafe Kingplay Burger & Toffee, Jalan Nuri, Banjarbaru.
Agak berbeda dengan pameran sebelum-sebelumnya yang menampilkan pameran lukis di atas kanvas, pameran bertitel “a pri.o.ri” Visual Exhibition ini merupakan karya digital yang dicetak di atas kertas evori 260 gram ukuran A1 atau seukuran poster film di bioskop.
Menariknya, hanya ada 7 karya yang ditampilkan, terdiri dari karya lukis digital, grafis, dan fotografi, dengan melibatkan 7 seniman: Melati Yusuf, Gamas Bowel, Farid Ma’ruf, Indra Muhammad, Nadia, Smoovy Broccoli, dan Giana Mitchell yang merupakan seniman dari Los Angeles.
Pameran yang mulai dibuka pada 3 Juni ini berlangsung selama satu bulan. Dan sejak dibuka, sejumlah karya telah terjual.
“Yang dibeli sudah ada beberapa. Karya Gamas 2 edisi, Farid 1 edisi, dan karya saya sendiri 2 edisi,” terang Melati Yusuf di kafe Kingplay Burger & Toffee, sore Senin (5/6/2023).
Melati menyebut edisi, karena karya berbentuk digital, maka karya yang dibeli berupa print out tanpa bingkai. “Dan setiap edisi atau karya terbatas hanya akan diprint 10 edisi,” jelas Melati didampingi Praja, suami yang juga rekannya dalam berkegiatan pameran.
Disebut Melati, salah satu pembeli karyanya adalah pengusaha muda Putra Qomaruddin atau akrab disapa Bang Qomal.
“a pri.o.ri” digelar atas inisiasi dan kurator Eky Abdan. Dijelaskan, sebagaimana pengertiannya bahwa apriori adalah pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan pengalaman. Atau dengan kata lain, sebuah istilah yang dipakai untuk menjelaskan bahwa seseorang dapat berpikir dan memiliki asumsi tentang segala sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman dan akhirnya mengambil kesimpulan.
“Diharapkan, dengan pameran ini, meski tanpa unsur pengalaman, kita dapat mengolah data inderawi untuk menghasilkan pengetahuan personal atau personal knowledge,” tulis Eky pada poster di ruang pameran.