Hal itu, dia mengaku sudah mendapatkan izin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru, bahkan melakukan survey di lapangan.
Dengan begitu, Dwi memperkirakan nanti jumlahnya sebanyak 1000 ton kopi yang diproduksi oleh petani. Dia berharap, tujuan itu juga dapat menghasilkan pendapatan masyarakat Banjarbaru ditingkat RT.
“Selama ini RTH kan tidak berdampak secara ekonomis di masyarakat. Nanti, RTH itu ditanami tanaman kopi tanpa merubah konsep yang ada, namun berdampak ke masyarakat,” tegas Dwi, Owner Biji Kopi.
Dalam program RT Mandiri ini, Dwi menyampaikan hasil produksi kopinya dapat dinikmati setelah 2 tahun kemudian. Dia pun mengatakan, sesudah launching Banjarbaru Sejuta Kopi maka pihaknya baru bisa melaksanakan tahapan menanam kopi tersebut.
“Sejauh ini yang kita pasarkan ke luar negeri di wilayah Timur Tengah, yakni Mesir, Yaman dan Qatar. Tiga negara itu,” tandasnya.
Diketahui dana Rp 75 juta bantuan Program RT Mandiri, Pokmas Kampung Kopi membeli 4 mesin. Dan memproduksi 1,5-2 ton selama satu bulan, kemudian ditargetkan menjadi bubuk kopi siap jual.