Benyamine tak hanya menuliskan menuliskan opininya, tapi melengkapi keprihatinnya dengan menyuarakan para korban dari kerusakan lingkungan di Kaliman Selatan, agar semua pihak sadar dan sadar dengan bahaya yang terjadi, “… Peringatan sangat keras dari tragedi Kinarum dan peristiwa Tumpang Dua, bahwa kerusakan alam dan lingkungan hidup sewaktu-waktu dapat berubah menjadi malapetaka dan bencana yang tragis…Air bah (Sabtu, 11/9) yang menghempaskan tempat wisata Kinarum di Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, dengan korban 7 orang tewas, merupakan peristiwa yang mengenaskan, di saat masyarakat merayakan hari raya Idul Fitri 1431 H pada hari kedua…Bencana air bah pada hari yang sama juga terjadi di tempat wisata Tumpang Dua, Kabupaten Kotabaru,yang sempat menyeret warga masyarakat yang sedang berwisata di tempat itu, tetapi tidak ada korbanmeninggal sebagaimana yang terjadi di Kinarum.” (Lihat: Peringatan Keras Dari Tragedi Kinarum).
BENYAMINE MENUNTUT JANJI DALAM BUKU INI
Sekali lagi dalam esai ini Benyamine menuntut janji, yang selalu saja sering luput untuk ditepati. Pegunungan Meratus yang merupakan benteng terakhir penyelamatan lingkungan hidup di Kalimantan Selatan, seperti menjadi taruhan terakhir bagi Benyamine, “…komitmen bupati HST dan semua pemangku kepentingan di HST untuk lebih mengembangkan pertanian, perkebunan rakyat, perikanan, dan industri penunjangnya, dan bertahan hingga saat ini untuk tidak pada pertambangan batubara dan perkebunan sawit, adalah pilihan yang bernilai ekologi dan pemihakan pada hidup dan kehidupan masyarakat di wilayahnya serta wilayah berbatasan langsung maupun tidak langsung. HST merupakan permata pegunungan Meratus,.. (Lihat: Hulu Sungai Tengah: Permata Pegunungan Meratus).
Tak hanya pemerintah pusat, dan daerah yang terus menerus diingatkan Benyamine, tetapi juga para pemuka agama agar tetap menjaga komitmen untuk menjaga lingkungan dan melindungi masyarakat, “Tahun 2006, MUI Wilayah IV Kalimantan di Banjarmasin menerbitkan dan menetapkan Fatwa tentang Illegal Logging dan Illegal Mining yang berhubungan dengan penebangan dan penambangan yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat dan atau negara hukumnya haram. Sehingga, semua kegiatan dan penghasilan yang didapat dari bisnis tersebut tidak sah dan hukumnya haram… Fatwa haram perusak lingkungan sebagaimana pamali dan hutan keramat menjadi tidak bertuah saat berhadapan dengan mesin-mesin industri yang meskipun sudah terikat dengan perundangan dan peraturanyang mengikat untuk menjaga daya dukung lingkungan, karena perusahaan besar hanya terikat dengan kapital.” (Lihat: Fatwa Haram Ekspoitasi Wilayah Tertentu).
Adakah harapan? Benyamine menyebut jangan sepelekan pengetahuan masyarakat lokal yang sudah berabad menjaga lingkungan hidup di Kalimantan umumnya dan Kalimantan Selatan khususnya. Sialnya, seringkali bukan dihargai tetapi malah dijadikan kambing hitam perusakan lingkungan, “… pengetahuan lokal dapat dikatakan sebagai cermin kehidupan yang berwawasan lingkungan. Warga masyarakat di sekitar dan dalam hutan dengan pengetahuan yang mereka miliki tidak dapat dikatakan sebagai perusak hutan dan penyebab kebakaran hutan, sekalipun dinyatakan bahwa mereka dalam kemiskinan.
Pengetahuan lokal yang diturunkan dan diteruskan dari generasi sebelumnya, merupakan tanggapan terhadap keadaan alam setempat yang sudah mengalami adaptasi terus menerus dalam menjaga perubahan dengan gangguan kecil terhadap sistem alam. Sudah saatnya, pandangan terhadap orang desa (beserta anggapan kemiskinannya) juga memperhatikan pengetahuan lokal yang mereka miliki, untuk menjamin pembangunan yang dilaksanakan tetap berwawasan lingkungan dan berkelanjutan/ (Lihat: Pengetahuan Lokal Cermin Wawasan Lingkungan).
Keyakinan Benyamine tak pernah surut bahwa aktor lokal merupakan kunci dari penyelamatan lingkungan di Kalimantan dan Kalimantan Selatan,“…pengetahuan lokal dan teknologinya dalam berinteraksi dengan lingkungan dan pengolahan sumberdaya alam, atau kearifan tradisional dari masyarakat bisa menjadi dasar bagi pembangunan berkelanjutan, yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pengambil keputusandalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.( Lihat: Pengetahuan Lokal Dan Pembangunan Berkelanjutan).
Kritik Benyamine yang sangat lantang, berangkat dari keprihatinan mendalam tentang lingkungan hidup di Kalimantan Selatan, meluas ke seluruh Kalimantan, ke seluruh dunia. Adalah suara keprihatinan terhadap manusia dan kemanusiaan. Lenyapnya lingkungan hidup, berarti lenyapnya manusia, kemanusiaan dan kebudayaan manusia. Namun Benyamine tidak putus asa, walau esai-esainya kadang murung dan kadang seperti suara tangisan seseorang di garis depan perjuangan yang merasa sendirian.
Tapi sikap optimisnya dan pandangan positif justru muncul bersinar dari keprihatinan dan kemurungan tersebut. Benyamine meyakini bahwa aktor-aktor lokal merupakan kunci untuk penyelamatan lingkungan hidup karena pengetahuan lokal yang berusia berabad-abad dan diteruskan dari generasi ke generasi. Persoalannya, agar kita lebih menghargai dan menghormati para aktor lokal, pengetahuannya dan kebudayaannya serta menempatkannya kembali sebagai jantung penyelamatan lingkungan hidup di Kalimantan Selatan, Pulau Kalimantan, pada 17.700 pulau di Indonesia dan dunia, dan melawan keterjajahan dan penghancuran lingkungan hidup atas nama kapitalisme yang berwajah modernisasi dan industrialisasi yang rakus dan tamak, “Oleh karena itu, sudah saatnya kesadaran pada alam dan lingkungan serta kebudayaannya untuk disuarakan lebih keras untuk menjadi dasar kebijakan pemerintah daerah, karena perubahan iklim secara langsung berdampak pada warga masyarakat dan menjerumuskan daerah dalam bentuk penjajahan yang berkepanjangan.
Keterjajahan, di mana saja, menghilangkan kesadaran dan kemampuan berpikir, yang ujungnya kehilangan produktivitas kreatif dalam memanfaatkan alam dan lingkungan, kecuali menahan bencana alam dan menutup pintu kemajuan. Kesadaran sebagai warga yang hidup dan berkehidupan pada alam dan lingkungan hujan tropis, tiada lain penghargaan pada keanekaragaman hayati dan penghormatan pada kebudayaannya. [Lihat: Raise Your Voice Not the Sea (Palm) Level] Perdana Menteri Barbados, Freundel Stuart pada Hari Lingkungan Dunia 2014.
Raise your voice to be heard loudly and clearly!
Bersuaralah lebih keras Benyamine, dan Bung tidak sendirian, Insya Allah!@
nb: yang berminat dengan buku ini sila menghubungi 085246955352