KEPALA Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Darpusda) Kota Banjarbaru, Slamet Riyadi turut mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba Festival Literasi Banjarbaru Tahun 2023 bersama dewan juri di Lantai 2 Darpusda Banjarbaru, pada Jumat (10/11/2023) siang.
Nampak sejumlah panitia dan dewan juri membahas penilaian peserta lomba di ruang rapat Darpusda Banjarbaru. Ada sosok Yulian Manan (aktor film Banjarbaru), Wahyudi Irphani (Content Creator), Hudan Nur (Duta Baca Banjarbaru) sebagai Ketua Pelaksana, Rosida Ridha (Wakil Ketua Urusan Pelaksana Teknis Kegiatan/PPTK) merupakan Kabid Promosi, Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Darpusda Banjarbaru.
Adapun juri Lomba Video Pendek lewat reels instagram terdiri dari tiga orang yaitu; Slamet Riyadi, Yulian Manan, dan Wahyudi Irphani. Lomba video ini terkait promosi perpustakaan, pengembangan budaya baca dan literasi, serta transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang lomba Festival Literasi Banjarbaru tahun 2023,” ucap Slamet Riyadi, saat memberikan ucapan lewat video yang disaksikan oleh tim Asyikasyik.
Saat itu Hudan Nur, Duta Baca Banjarbaru memperlihatkan tim panitia Festival Literasi Banjarbaru di balik kerja. Dalam ruang bidang Promosi, Pembinaan, dan Pengembangan Minat Bacaitu, sejumlah pegawai Darpusda Banjarbaru tengah sibuk mengerjakan berkas demi berkas yang diprosesnya.
Dengan tema “Menggali Kearifan Lokal Menguatkan Identitas Banjarbaru”. Rangkaiannya begitu banyak, lihat saja agenda Lokakarya dan Bimtek terdapat 7 kegiatan yaitu Komik Strip dan Cerita Bergambar, Bimtek Penulisan Esai, Seminar Perpustakaan, Capacity Building Pengelola Perpustakaan, Pengukuhan Atpusi Banjarbaru, Workshop Story Telling Upragading Skill Pengelola TBM dan Komik Strip Lanjutan.
Kemudian, ada agenda Bincang Temu Literasi (Bitli) di 10 titik tempat (Lokus). Yaitu Pustaka Gerbang Lentera Dunia, Berbagi Kebaikan di Gerbang Penyuluh Rakyat, Literasi Pengembanhan Kewirausahaan, Literasi Pemasaran Digital, Kelas Menulis Kreatif, Kelas Literasi untuk Komunitas Tuli, Tumbuh Berkarya Demi Masa Depan Bersama, Membangun dan Menumbuhkan Jejaring Literasi Masyarakat, Mengawal Tumbuh Kembang Anak Dalam Berliterasi Bersama IGABA dan Tionghoa Banjar: Mengemas Karya yang Bernas Lewat Tulisan. Lalu, ada kegiatan Podcast 3 di event literasi tersebut.
Adapun, rangkaian lomba-lomba adalah lomba video, lomba komik strip, lomba bercerita bahasa Indonesia, lomba mewarna, lomba pidato bahasa Inggris dan lomba Parade Literasi dan Flash Mob, sejak 18 Oktober ke 18 November. Selama satu bulan berjalan penuh.
Belakang Layar Festival Literasi Banjarbaru, Ada Tim Darpusda Bekerja Ulet
Bagaimana tidak, tim panitia Festival Literasi Banjarbaru 2023 ini merupakan pegawai Darpusda Kota Banjarbaru yang bekerja tak kenal waktu, bahkan bisa berlanjut ke malam hari. Dalam pengakuan mereka, tim panitia telah bersiap dan memulai pekerjaannya sejak sebulan dari sebelum kegiatan berlangsung.
Mulai dari mengonsep, mematangkan acara, hingga menghadirkan sejumlah narasumber dan berkoordinasi ke pihak dinas terkait. Tentunya, surat-surat disposisi dari dinas acapkali berubah sebab menyesuaikan kondisi dinas terkait. Sehingga, kerap sekali melakukan antisipasi dalam waktu mendadak. Siang dan malam, bekerja paruh waktu di kantor Darpusda Banjarbaru.
Lewat aplikasi Srikandi, mereka bergelut membuat surat dan segera diperbaharui demi memperlancar jalannya kegiatan event terbesar di tahun ini. Diketahui bahwa Festival Literasi Banjarbaru merupakan salah satu item bagian kalender event tahunan di Kota Idaman.
Hal itu diakui langsung oleh tim kehumasan yakni Mahmud Syakir merupakan seorang pegawai yang memiliki jabatan Pranata Komputer Pelaksana Darpusda Banjarbaru. Dia menyebut sejak bulan Oktober, pihaknya telah sibuk di kantor dan menyiapkan segala keperluannya.
“Dari satu dinas, bisa 3-5 surat dikeluarkan. Bahkan, kadang ada perubahan mendadak dan kita siap melakukan layanan itu,” ucap Mahmud Sakir disela kerjanya menumpuk.
Perubahan jadwal, Mahmud mengaku kerap berubah saat berlangsungnya kegiatan. Karena, menurutnya perubahan itu tidak bisa dipungkiri ketika kepala dinas bersangkutan tiba-tiba pergi dalam melakukan perjalanan dinas ke lain.
Bahkan, Mahmud mengatakan rangkaian agendanya terdapat beberapa titik kegiatan, tak lain sebanyak 15 Lokus. Kemudian tantangannya, dia mengaku tiba-tiba saja ada perubahan ketika narasumber tidak bersedia datang karena sesuatu maka siasat-siasat kerap dilakukan.