Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin menghelat karasmin (keramaian) berupa kuliner, fashion dan dendang lagu Banjar di Rumah Alam Banjarmasin, Sungai Andai. Dalam suasana fashion show, keenam peraga busaha sasirangan yang dirancang oleh Naufal Lisna Reisya itu berjalan sembari memamerkan karya anak muda banua.

Senandung lagu Banjar pun mewarnai suasana karasmin yang dinyanyikan oleh seniman Khairiadi Asa dan disela itu para ibu-ibu tengah memasak kuliner khas Banjar seperti apam surabi, bingka, lupis, lempeng belayung dan sebagainya.

“Koperasi Jalujur Banua Bawarna (JBB) dan Yayasan Ragam Sasirangan Banua (YRSB) itu binaan LK3 Banjarmasin, mereka menampilkan karya dan hasil buatannya ke acara karasmin ini,” ucap Naufal Lisna Reisya kepada asyikasyik.com, pada Kamis (17/2/2022).

Dijelaskannya, acara karasmin tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berpadu sama lain, bahkan tak sekadar menyajikan sebuah menu, mereka sembari berjualan di tengah acara. Menurutnya, acara seperti ini menambah khasanah kegiatan masyarakat bernuansa tradisi dan budaya. “Ibu-ibu yang berjualan kuliner Banjar, mereka langsung bikin ditempat. Layaknya demo masak,” tambahnya.

Lisna membeberkan, ada 6 jenis busana sasirangan dengan konsep model casual. 5 di antaranya perempuan dan 1 laki-laki sebagai model fashion show ala sasirangan khas Banua.

100 orang lebih tamu undangan yang hadir di karasmin

Perempuan berusia 22 tahun ini berharap, generasi muda dapat mengambil perannya sebagai seniman muda yang lebih produktif dalam berkarya. Lisna juga menginginkan ada banyak panggung  seperti ini untuk mengapresiasi generasi selanjutnya.

Ketua pelaksana, Rakhmalina Bakhriati menyampaikan tujuan karasmin dibuat untuk mengapresiasi karya-karya dari Koperasi JBB yang telah lama bergabung dan memproduksi hasil karyanya. Lina menegaskan kegiatan ini memadukan tiga unsur ekonomi kreatif (ekraf) yang diikuti oleh kawula muda dan tua.

“Ada anak-anak muda yang tengah magang, mereka proses melatih diri untuk menjahit dan berpartisipasi juga dalam berkarya,” ujarnya. Sejak 2021 pihaknya mulai menggandeng anak-anak muda sebagai generasi harapan untuk mengembangkan minat bakatnya lewat ekonomi kreatif. “Mulai usia 16-60 tahun, mereka saling mendukung dan masih produktif,” tutur ketua Koperasi JBB itu. Walau masih dalam keadaan pandemi, peluang untuk lebih kreatif dan inovatif ke depan sangat terbuka lebar demi mengembangkan ekonomi kreatif di bidang masing-masing.@