DINAS Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPMPPA) Kota Banjarbaru menggelar High Level Meeting (HLM) dan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Aula Gawi Sabarataan, pada Kamis (4/4/2024) siang.
Upaya ini merupakan langkah sinkronisasi antar dinas dan mengevaluasi segala aspek terkait program TPID Kota Banjarbaru untuk menekan inflasi di bulan mendatang. Selepas acara Wali Kota Banjarbaru, HM. Aditya Mufti Ariffin pun mengatakan jumlah angka inflasi berada di -0,2%.
“Angka itu tahun kemarin ya 2023. Kalau sekarang mengalami kenaikan 1,2% karena lonjakan harga barang diakibatkan bulan Ramadhan. Kini, jelang lebaran maka kita lakukan langkah-langkah strategis agar tidak berdampak lebih buruk,” ungkap Aditya, tegas.
Aditya mengaku, memang sebagian warga Banjarbaru merasakan dampak kenaikan harga tersebut.
Adapun jenis bahan pokok seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah dan cabe rawit merupakan lima penyumbang Indeks Perkembangan Harga (IPH) 2024. Lewat agenda hari ini, Aditya berharap adanya pasar murah ini agar dapat menekan inflasi menjelang lebaran akan datang.
“Kita sudah bekerja sama dengan distributor, sehingga penyedia bahan pokok dapat terkendalikan. Dan juga menjalin kerja dengan daerah penghasil langsung, tentu mendorong dengan harga di bawah pasaran,” kata Aditya.
Kepala DPPKBPMPPA Kota Banjarbaru, Sri Lailana menjelaskan lewat agenda HLM dapat menyamakan perspesi antar dinas terkait dalam menekan inflasi di Banjarbaru. Upaya singkronisasi dan evaluasi kerja, dia ingin sinergisitas jajaran Pemko Banjarbaru dapat menjalankan yang sudah disepakati di rapat ini.
“Tentu, kehadiran jajaran sebagai tim pendukung dari instansi vertikal. Ini merupakan tahapan awal, kita biasanya gelar HLM kemudian Capacity Building dan Rakor,” ujarnya.