Mari kita doakan kepada mereka yang sudah lelah, payah, banyak sekali mengeluarkan tenaga hingga sedikit sekali waktu tidur untuk memastikan kegiatan berjalan lancar. Alhamdulillah, alhamdulillah, barakallah, hanya Allah lah yang mampu membalas segala bentuk kebaikan ini.
KEBERPIHAKAN KITA DI KALSEL ITU PENTING
Ini bukan lagi urusan fomo/pansos/trending atau sebutan lainnya. Terlalu sederhana, kecil dan dangkal sekali. Ini tentang betapa, kita di Tanah Banjar ini, beruntungnya memunyai masyarakat yang ringan hati untuk urusan keagamaan. Perayaan-perayaan yang berlandaskan iman dan takwa. Masyarakat kita adalah masyarakat yang loyal untuk berdesakan dan berkerumun untuk nilai pahala. Dan sangat royal membelanjakan hartanya. Apa pun bentuknya. Apalgi urusan religiusitas.
Pertama, mengumpulkan masa di Kalimantan Selatan bukanlah hal yang asing. Kita sudah akrab dengan kerumunan jamaah dalam majelis sholawat, haul, dan peringatan keagamaan. Dan semua pihak/instansi/lintas profesi terafiliasi dengan ini. Masyarakat kita di Banjar, adalah masyarakat yang terpelajar. Baik itu terlibat dalam kerumunan, atau melayani kerumunan. Kerumunan jamaah untuk urusan keagamaan, apalagi.
Kedua, mengumpulkan dana urusan kemanusiaan adalah hal yang rutin dilakukan. Saya rasa wilayah lain juga begitu. Namun, berlandaskan faktor proximity (kedekatan) maka jiwa-jiwa sosial masyarakat kita bukan kaleng-kaleng.
Ketiga, relawan-relawan kita banyak sekali di sini. Mereka adalah orang-orang yang kita yang terlatih saat bencana, yang telah berenang-renang saat banjir bandang. Yang memadamkan api saat kebakaran, dan membantu arus jamaah ketika peringatan haul-haul para tokoh dilaksanakan.
Keempat, para pengusaha kita di Kalsel, di Banjar, dan para tuan-haji yang tersebar di 13 Kab/Kota di Kalimantan Selatan, adalah orang-orang yang tak kurang-kurangnya menggelontorkan dana mereka untuk sosial dan aktifiti keagamaan.
Demikianlah hal-hal yang saya jabarkan, agar rasa syukur kita sebagai masyarakat Kalimantan Selatan/yang bermukim di Kalimantan Selatan bertambah lagi. Banyak sekali faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat yang saya kira patut didoakan. Dijadikan landasan berprasangka baik bahkan berbuat baik.
Sebagaimana doa-doa dalam ibadah di perkumpulan bertajuk “Aksi Bela Palestina Kalimantan Selatan | Jalan Sehat” yang kemarin telah dilantunkan, dalam solat berjamaah, dalam doa dan wirid di waktu fajar, dalam pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, dalam derap langkah dan takbir yang terdengar, bahkan doa dalam hati bagi berada di rumahnya untuk menjaga keamanan. Doa adalah sebaik-baik senjata orang beriman. Doa adalah partikel senjata yang terhantar menjadi sesuatu yang kita yakinkan.
Jadi, semakin “bergerumuk” doa dipanjatkan, semakin menghunjam senjata-senjata melawan penjajahan di Gaza. Semakin banyak harta/uang yang terkumpul dan disalurkan, maka semakin diperhitungkan Allah pula nilai dan keberpihakan kita sebagai orang beriman, sebagai manusia, dan sebagai sejatinya hamba. Kita yakini saja, memang demikian orang beriman diperintahkan.
Jika berpuluh tahun akan datang anak cucu kita bertanya, “pernahkan pian umpat membela Palestina dari penjajahan?” Nak, cu, kita masyarakat di Kalimantan Selatan, punya sejarah hebat tentang itu. []
Banjarbaru, 4 Desember 2023.