KOLEKTIF Ruang Bunyi Banjarbaru mempopulerkan 10 lagu Banjar karya maestro, yakni Anang Ardiansyah, A. Thamrin, Hamidan AC, dan AW. Syarbaini di panggung Misbar, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sabtu, 14/1/2023.

Perpaduan alunan musik gitar, biola, seruling, panting, drum dan babun, berpacu dengan asyik sembari para vokalis dan pemain dipanggil satu per satu, yakni Muhammad Marwan, Maskur Rifani al alabani, Agustyan Dwi Prasetyo, Syarif Hidayat Zamzam, Hafiz Anshari, Rina Santika, Miftahul Jannah, Noor Haliza zahro, Miranti Karima, Khalifaturridha, Novyandi Saputra, Hidayat Noor/Zendry, Akbar Alamsyah Hidayat, dan Daeng Abi.

Perwakilan kolektif Ruang Bunyi, Muhammad Marwan menyampaikan konsep dan aransemen yang dibawakan ke dalam lagu Banjar merupakan hal yang pertama di kota idaman tersebut. Karena, dia menyebut ada sejumlah sanggar yang berkumpul dan bersepakat demi memajukan lagu Banjar tempo dulu untuk dipopulerkan kembali.

“Kesusahannya dalam kolektif atau kelompok ini, adalah menyatukan dan menyamakan konsep dari berbagai sanggar yang berkumpul. Namun, proses demi proses maka kami dapat membawakan lagu Banjar dari para maestro di Kalimantan Selatan,” ucap Marwan kepada Asyikasyik.com, Sabtu (14/1/2023) sore.

Kolektif Ruang Bunyi di Sesi Pertama, Pukul 16.00-18.00 Wita (14/1/2023)

Dengan begitu, Marwan menegaskan bahwa tujuan mereka adalah ingin mendekatkan generasi Milenial kepada lagu-lagu Banjar yang kini nyaris ditinggalkan oleh zaman sekarang. Hal itu, menurutnya memang tak mudah namun secara perlahan ke depannya, bahwa pihak kolektif Ruang Bunyi Banjarbaru bakal terus mengadakan panggung untuk musik lokal di Banua.

“Selanjutnya, insyaAllah kami (kolektif Ruang Bunyi Banjarbaru) bakal terus mengadakan konser lagu Banjar ini. Acara terus ada secara kontinyu, dengan tujuan mendekatkan lagu Banjar ke tengah masyarakat Kalimantan Selatan,” Tambah marwan

Kehadiran anak kandung dari Maestro Lagu Banjar, Anang Ardiansyah, yakni Riswan Irfani. Dalam kesempatan ini, dia berterimakasih bahwa Kota Banjarbaru mulai melakukan geliatnya untuk memajukan lagu Banjar dari karya maestro, termasuk milik ayahandanya Anang Ardiansyah.