Jangan Yakin Anda Pasti Diterima
Optimis boleh, tapi realistis. Mengulang pernyataan saya di atas, anda belum pasti diterima, fren! Bahkan ketika mengirim CV pun, anda masih harus menunggu proses panjang Anda berkompetisi dengan banyak sekali pelamar. Anda akan dikomparasi dengan skill-skill yang diandalkan, yang anda ketik sendiri di dalam CV. Anda juga akan dinilai dari pengakuan-pengakuan anda di CV template gratisan itu.
“Bisa gak kak, aku kerjanya sift siang aja. Soalnya malam aku mesti bla bla bla… Bisa gak kak, aku agak sore aja masuknya, soalnya pagi aku mengerjakan yang lain. Bisa gak kak aku bla bla bla” Lah, KOK NGATUR!
Tenang saja fren, selama belum ada panggilan interview, kamu belum pasti diterima kerja. Perbanyak berdoa dan sebarkan lagi aja CV-CV itu di lowongan-lowongan lain. Dengan sikap yang sama, yakinlah hasilnya sama saja.
Seputar Salary dan Interview
Banyak yang bilang pertanyaan gaji adalah hal yang paling fatal dan emotional untuk pelamar. Ada yang memakai di awal, ada yang memakainya di akhir. Bagi saya sah-sah saja. Tapi selama anda sebagai pelamar belum melakukan apapun, belum mengirim data apapun, belum dipanggil untuk interview juga, pertanyaan seputar uang akan menggugurkan anda di awal. Percaya saja.
Gerbang Terakhir
Biasanya salary, kesepakatan waktu kerja, pembagian tupoksi, hari libur dan hari penggajian, dan tutorial pengunduran diri bahkan pemberhentian akan ditentukan setelah anda dipanggil oleh perusahaan. Akan ada interview di sana. Akan ada tatap muka baik itu pemilik perusahaan, manager, atau HRD yang pro.
Bisa jadi interview lisan, bisa jadi ada psikotest formalitas, bisa jadi ujiannya “Body Language” dan “Penampilan/Kesan” pertama anda datang menjadi ketentuan.
Jadi, sebelum sampai tahapan gerbang terakhir ini, sikap seolah-olah takut DITERIMA, takut mengganggu waktu bersantai, takut akan tekanan ketika sudah bekerja, itu dibuang jauh-jauh saja, lah, ya! ANDA BELUM PASTI DITERIMA, KOK! Santai. Tenang.
Finally, kepada para pelamar kerja, terutama generasi Z yang mulai dewasa (karena millenial adalah para pengusahanya) cerdas-cerdaslah dalam berkomunikasi.
Anda harus cerdas, boy and girl! mengandalkan kepintaran saja tidak akan pernah cukup membuat anda berharga. Selamat datang di kehidupan kalian sebenar-benarnya. Kehidupan para orang dewasa.@