Kepada Ibu Rindu Menggebu
Kepada ibu rindu menggebu
Memangkas jarak
Dari kampung
Sampai ke kota jauh
Pada samudra yang membentang
Wajahnya terbayang
Menembus setiap hal
Yang tak mampu dipandang.
Mei, 2018
Tentang Rambut
Ia tumbuh dari pohon mimpi
Terurai saat angin menerpa,
Kekasihku kerap mengelus
Saat aku rebahan di pahanya yang lembut.
Mei, 2018
Kepadamu, Fa (1)
Sakitmu, Fa
Adalah getir yang berdebar
Dalam dada
Waktu memang selalu mampu
Menjelma segala hal yang pilu
Tetapi, kenapa mesti kepiluanmu?
Andai segala doa terkabul
Kesembuhanmulah kuusul.
Kafe Basabasi, 2018
Kepadamu, Fa (2)
Berdosakah aku, Fa
Bila cintamu kutanggung
Dalam hati yang agung.
Kafe Basabasi, 2018
Kepadamu, Fa (3)
Engkau yang berada
Di kota jauh
Dengan rindu
Jarakmu kutempuh.
Kafe Basabasi, 2018
Suatu Malam di Desa
Aku duduk di teras rumah
Menatap setiap sesuatu yang mampu
Kutangkap dalam pandang
Di kaca jendela gerimis mengembun
Dari sisa hujan yang turun
Tak ada musim gugur
Di bulan Mei yang subur
Pohon tempat
Persinggahan burung-burung
Daunnya menjuntai dan angin
Semakin kencang berderai.
Madura, 2018
Puncak Bukit Suranten
Di puncak bukit ini
Angin berdesir
Batu-batu dari masa silam
Membentuk jalan-jalan terjal
Bukit dengan segala cerita
Landaur yang gagal meminang potre Jenang
Konon rapuhnya pohon kelor
Juga berawal dari peristiwa yang sama
Angin terus berdesir
Lewat pohon-pohon yang tumbuh tinggi
Badan menjadi gigil
Aku turun dengan jiwa yang tak kuasa
Menanggung takdir.
Yogyakarta, 2018