PELOPOR SUSASTRA KALIMANTAN SELATAN

Mendiang Eza Thabry Husano (3 Agustus 1938–15 Juli 2011) dua puluh tahun yang lalu pernah bercerita bahwa benang susastra di Kalimantan Selatan telah ada sejak pra kemerdekaan. Para pelakunya antara lain; Zafry Zamzam (15 September 1918–23 Desember 1972), Arthum Artha (20 Agustus 1920–28 Oktober 2002), Hassan Basry (17 Juni 1923–16 Juli 1984), dan Maseri Matali (15 Juni 1925–27 Desember 1968).

Namun, tahukah Anda siapa orang yang pertama mengirimkan surat kepada Paus Sastra Indonesia, H.B Jassin bahwa puisi Chairil Anwar berjudul “Datang Dara, Hilang Dara” yang dimuat dalam Mimbar Indonesia adalah terjemahan harfiah Chairil atas puisi Hsu Chih Mo, “A Song of The Sea”. Beliau adalah Maseri Matali.

Maseri Matali membuka sejarah awal kepenulisan di kancah nasional, mengobarkan titik pijar susastra sekaligus memelopori jagat susastra Kalimantan Selatan. Antara tahun 1940-an dan 1950-an, Maseri Matali mendapat perhatian khusus dari Jassin di rubrik Tifa Penyair dan Daerahnya di majalah tersebut. Kemudian dialogis juga dibangun yang se-zaman saat itu seperti: Rivai Apin, Asrul Sani, M.A Kamah, Nuraini, J. Lisapalay. Sejak saat itu nama banua tertoreh. Karya-karyanya telah melanglang buana diperbagai media massa sebelum kemerdekaan.

ARUH SASTRA KALIMANTAN SELATAN (ASKS)

Berangkat dari obsesi untuk menelusuri keberadaaan sastra di Hulu Sungai Selatan sejak masa perang, pra kemerdekaan lalu menghimpunnya ke dalam bunga rampai maka Burhanuddin Soebely (2 Januari 1957–28 Mei 2012) melakukan riset dan beberapa kali mewawancarai Arthum Artha (20 Agustus 1920–28 Oktober 2002) berkaitan dengan giat revolusi fisik 1945-1949, kontribusi para veteran sastra Hulu Sungai Selatan bagi Kalimantan Selatan.

Lalu tercetusnya sebuah antologi La Ventre de Kandangan Mosaik Sastra HSS 1937– 2003 yang diluncurkan pada perhelatan temu sastra Kalimantan Selatan yang ditasmiyahi “ARUH SASTRA KALIMANTAN SELATAN” 22–23 April 2004 di Kandangan, HSS. Kenduri sastra tersebut menjadi event tahunan yang dilaksanakan secara bergiliran, resmi, dan dibiayai APBD masing-masing kabupaten/kota sebagai tuan rumah penyelenggara.

ASKS telah memasuki tahun ke-18 di putaran kedua dengan catatan pelaksanaan tahun sebagai berikut:
Putaran Pertama
1. Kab. Hulu Sungai Selatan (2004)
2. Kab. Tanah Bumbu (2005)
3. Kab. Kotabaru (2006)
4. Kab. Hulu Sungai Utara (2007)
5. Kab. Balangan (2008)
6. Kab. Barito Kuala (2009)
7. Kab. Hulu Sungai Tengah (2010)
8. Kota Banjarmasin (2011)
9. Kab. Tabalong (2012)
10. Kota Banjarbaru (2013)
11. Kab. Tapin (2014)
12. Kab. Banjar (2015)
13. Kab. Tanah Laut (2016)
Putaran Kedua:
14. Kab. Hulu Sungai Selatan (2017)
15. Kab. Kotabaru (2018)
16. Kab. Tanah Bumbu (2019)
17. Kab. Tabalong (2020)
18. Kab. Balangan (2021)

ASKS 2021 MENGUSUNG BUDAYA ASLI

Di tahun 2021 ini, kembali Kabupaten Balangan menerima tongkat estafet penyelenggaraan Aruh Sastra Kalimantan Selatan ASKS XVIII yang masih berada di tengah situasi pandemi Covid-19. ASKS tetap dapat terus memegang peranan dan fungsinya sebagai event tahunan di bidang sastra di Kalimantan Selatan dalam mewadahi serta memberikan ruang bagi segenap potensi, ekspresi, kreativitas bahkan prestasi di dalam menunjukkan jati diri daerah sekaligus mengangkat harkat dan martabat Kalimantan Selatan pada umumnya serta Kabupaten Balangan pada khususunya.

Atas dasar pokok pikiran tersebut yang dibarengi dengan semangat kebersamaan dan pendekatan yang dianggap strategis untuk menciptakan momentum penting–berperan ganda, yang dalam hal ini di samping agar ASKS dapat lebih eksis dan lebih tersosialisasi, juga sekaligus dalam rangka mengusung Kebudayaan Asli Daerah agar masyarakat lebih terbuka terhadap beraneka ragam informasi tentang bentuk-bentuk kebudayaan yang hadir di sekitar kita dan dapat menyaring yang berguna, dan menyadari akan eksistensi budayanya sehingga tidak tenggelam di lingkungannya sendiri, maka telah disusunlah konsep penyelenggaraan Aruh Sastra Kalimantan Selatan ASKS XVIII Balangan 2021 dengan tema “MAANGKAT BATANG TARANDAM SASTRA BANJAR GASAN KAKAYAAN SASTRA INDONESIA”.

AGENDA ASKS XVIII BALANGAN 2021

MANCITAK BUKU KAMBANG RAMPAI PUISI

Facebook Comments