DI ANTARA ciri khas perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina adalah keberadaan kue keranjang. Makanan yang juga disebut dengan dodol Cina ini, di negeri asalnya dikenal dengan nama Nian Gao, yang dalam pengertian Cina, Nian berarti ‘tahun’, dan Gao berarti ‘kue’. Akan tetapi kata Gao, ketika diucapkan dengan intonasi tertentu, maknanya menjadi ‘tinggi’. Oleh sebab itu kue keranjang seringkali disusun tinggi atau bertingkat sebagai simbol harapan agar rejeki dan kemakmuran di tahun yang akan dijalani, menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Adapun sifat lengket pada kue keranjang, dimaksudkan sebagai perekat kekerabatan dan pertemanan. Makanan ini pada mulanya dibuat sebagai persembahan dalam upacara ritual, kemudian menjadi makanan khas dan identik dengan Tahun Baru Cina. Penisbatan nama keranjang, karena ketika dibuat, ia dicetak di dalam cetakan yang bentuknya seperti keranjang.

Kue keranjang—seperti halnya makanan dari kebudayan lain—juga memiliki riwayat di balik pembuatannya.

Sebagaimana dituturkan turun temurun dari generasi ke generasi, pada masa Cina kuno, hiduplah makhluk raksasa bernama Nian yang tinggal di sebuah gua di ketinggian gunung. Makhluk raksasa ini hanya keluar dari gua untuk berburu mangsa ketika ia merasa lapar. Namun, suatu hari di musim dingin ketika binatang-binatang yang biasa diburuannya banyak yang berhibernasi, Nian terpaksa turun ke desa-desa mencari manusia sebagai ganti .

Kenyataan itu tentu saja membuat masyarakat desa menjadi ketakutan. Sampai akhirnya ada seorang warga desa yang cerdik bernama Gao yang membuat beberapa kue sederhana dari campuran tepung ketan dan gula, kemudian diletakkan di depan pintu. Ketika Nian turun untuk mencari mangsa dan menemukan kue-kue itu di depan pintu, ia pun menyantapnya hingga kenyang.

Sejak saat itulah berita orang hilang karena menjadi santapan Nian tak lagi terdengar. Dan sejak sejak saat itu pula, setiap musim dingin tiba penduduk desa membuat kue keranjang untuk mencegah Nian memburu dan memakan warga desa.

Untuk mengingat jasa Gao yang berhasil mencegah Nian memburu manusia, maka para penduduk desa menamakan kue ini sebagai “Nian Gao.”

Tapi ada juga cerita lain selain cerita di atas yang menuturkan bahwa kue keranjang mula-mula dibuat sekitar 5.000 tahun lalu di wilayah Tiongkok di saat tahun baru musim semi, ketika salju yang menumpuk di Gunung Goby selama berbulan-bulan meleleh dan meluber, mengakibatkan banjir dan menggenangi hampir semua daratan Cina.

Dampak buruknya tak hanya membuat rumah tempat tinggal warga hancur, namun persediaan makan juga habis disapu salju yang mencair itu. Untuk mengantisipasi terjadinya bahaya kelaparan, warga memutuskan untuk membuat bahan makanan yang bisa tahan lama, dan terciptalah kue keranjang yang kuat, ringkas, awet dan rasanya enak.@