Sehingga, Hilman menyebut langkah itu melibatkan orang dalam kolaboratif di desa yang dikoordinasikan oleh Ketua TP PKK kecamatan bersama kadernya. Hal itu, baginya untuk memanfaatkan dana yang dibantu hasil kolaborasi program bapak/bunda anak asuh.
”Program Bapak/Bunda Anak Asuh di Kabupaten Banjar terdiri dari para pejabat lingkup Pemkab Banjar, dengan masing-masing memiliki anak asuh di 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Aluh-Aluh dan Kecamatan Sungai Tabuk,” beber dia.
Dengan begitu, Hilman berharap melalui intervensi dan efektivitas ini dapat menurunkan prevalensi angka stunting di Kabupaten Banjar.
Tentunya, dia mengatakan bisa dijadikan model untuk dikembangkan guna menangani anak-anak lain.
Usai acara itu, evaluasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak terkait akan program bapak/ibu anak asuh tersebut. Diketahui bahwa berdasarkan hasil dari SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Banjar sebesar 40,2 persen.
Tahun 2022 ini sebesar 26,4 persen, yang artinya Kabupaten Banjar berada diperingkat 7 se-Kalimantan Selatan atau mengalami penurunan angka stunting sebesar 13,8 persen.