BARANGKALI kenangan Aruh Sastra Kalimantan Sekatan (ASKS) XX di Kota Banjarmasin masih lagi belum dingin, terkenang membayang di benak para peserta sastrawan dan seniman Kalsel yang berhadir.
Tak lain, karena ASKS tahun ke-20 dengan tema “Sastra Sungai ke Sungai Sastra” ini menghadirkan sejumlah hal baru serta kejutan yang belum pernah terjadi di ASKS tahun-tahun telah lewat.
Di sini, asyik-asyik mencoba mencatat apa saja hal baru dan kejutan-kejutan yang terdapat pada ASKS putaran kedua di Banjarmasin yang berlangsung 27-29 Oktober 2023 lalu itu.
Narasumber Terbanyak
Tidak ada narasumber ASKS sebanyak yang dihadirkan ASKS XX Banjarmasin. Bila biasanya hanya berkisar antara 2 sampai 4 narsum, tak tanggung-tanggung ini menghadirkan 15 narsum. Selain itu, narsum dari luar Kalsel yang didatangkan ada 8 orang– biasanya hanya 1 atau 2 orang.
Siapa saja narsum itu, lihat data di bawah beserta moderator, juga foto mereka.
Full Hotel
Seperti janji saat mengajukan diri sebagai tuan rumah, seluruh peserta diinapkan di hotel Aria Barito. Sebelum-sebelumnya paling sering diinapkan di rumah-rumah warga. Jadi, terasa sekali ASKS XX Banjarmasin begitu wah. Pembukaan dan diskusi serta penutupan digelar di hotel. Kecuali pertunjukan dan Lomba Madihin, dilangsungkan di Siring Menara Pandang.
Tak heran bila, katakanlah mungkin seluruh peserta menganggap ASKS ini sangatlah sukses— bagaimana tidak, tidur dan makan di hotel, pastilah nyaman dan puas. Urusan-urusan lainnya, silakan nilai sendiri.
Lomba Regional Kalimantan, dan Juara Pendatang Baru
Ada sejumlah lomba yang terbuka untuk regional Kalimantan. Seperti Lomba Menulis Manuskrip Puisi, novel, dan Menulis Kritik Sastra.
Yang mengejutkan, dua mata lomba dimenangkan oleh penulis dari Kalimantan Selatan, yakni Lomba Menulis Novel dan Lomba Manuskrip Puisi sebagai juara pertama.
Yang juga boleh dibilang mengejutkan, yakni tampilnya nama pemenang lomba ASKS yang sebelumnya tidak dikenal di ranah sastra. Sebut saja salah satunya adalah Arif Rahman Hakim. Ia menjadi Juara Pertama Lomba Menulis Cerpen. Sebelumnya namanya tak ada dalam pusaran pembicaraan sastra di Kalsel, kendati Arif sejatinya juga seorang penulis buku antropologi..

Piala Terbesar
Ya, dalam arti harfiah atau sebenarnya, bahwa piala-piala pemenang ternyata ukurannya cukup besar. Beberapa kali terlihat para pemenang di atas panggung agak kesusahan mengangkat piala itu.

Sayangnya, bentuk piala masih konvensional, tidak menunjukkan ke-khasan. “Kayak piala MTQ,” seloroh seorang peserta.
Jumlah Cetak Buku Terbanyak
Jumlah buku yang dicetak pada ASKS XX Banjarmasin ini juga adalah yang terbanyak, yakni 7 buku. Jumlah ini hanya bersaing dengan buku yang dicetak pada ASKS di HSS Kandangan tahun 2017.
Selain buku karya para juara lomba ASKS, juga ada dua buku yang bukan hasil dari lomba, yakni Puisi Basa Banjar karya Y.S. Agus Suseno, dan buku Manopeng karya Putri Yunita Permata Kumala Sari.

Tali Asih
Suatu yang baru lainnya adalah pemberian “tali asih” kepada sastrawan Kalsel, Tajuddin Noor Ganie (TNG). Pemberian tali asih ini mengingat kondisi kesehatan TNG yang telah cukup lama menderita stroke.

“Namun pemberian tali asih ini inisiatif dari kami Dewan Kesenian Banjarmasin, tidak dari dana pelaksanaan ASKS,” ujar Hajriansyah, Ketua Pelaksana ASKS XX yang juga Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin.
Pendanaan Terbesar
Sejauh pelaksanaan ASKS, baru pada ASKS XX Banjarmasin ini yang biayanya mencapai Rp 1 M lebih. Dan itulah yang menjadi sebab musabab beberapa kejutan di atas bisa dilakukan. Termasuk juga menggunakan Event Organizer dalam pelaksanaannya, yang memungkinkan pergelaran acara terlihat wow dan apik.
Dan, kabarnya, pada ASKS XXI di HST Barabai tahun 2024 nanti, anggarannya pun direncanakan menyentuh angka Rp 1 M juga.

Demikianlah kejutan dan hal baru dari ASKS XX Banjarmasin. Barangkali masih ada yang lainnya. Termasuk juga kekurangan-kekurangan, seperti gebyar ASKS yang tak cukup semarak di medsos menjelang pelaksanaan. Hal ini terlihat dari flyer-flyer atau poster yang dipublikasikan tak cukup efektif, bahkan hingga acara berakhir masih ada sejumlah flyer yang tak selesai.
Begitu pula pemberitaan yang agak sepi, baik sebelum maupun sesudah acara, padahal ini aruh sastra terbesar tahunan Kalsel— setidaknya terpantau nyaris tak terlihat ada link berita maupun kliping koran yang lewat di beranda medsos penulis. Entah mengapa. Sekian.@
Foto-foto: dicomot begitu saja di FB para peserta ASKS XX Banjarmasin 2023