TUMBLER, sedotan nonplastik, event nirsampah, penyediaan air isi ulang di tempat umum, gerakan bersama memerangi sampah, pemanfaatan sosialisasi medsos, hingga penyediaan alat teknologi daur ulang di tempat pembuangan akhir (TPA).
Itulah sejumlah solusi yang muncul dalam Dialog #1 yang digelar BASAkalimantan Wiki, organisasi peduli bahasa ibu, sosial lingkungan, dengan pelibatan anak muda, bertema Diskusi Kebijakan Publik Isu Lingkungan dan Mitigasi Sampah Plastik, di Kala Kafe, Jl RP Soeparto, Mentaos, Banjarbaru, Rabu (13/11/2024) pagi.
Dialog yang dibuka Pjs Walikota Banjarbaru Hj. Nurliani Dardie ini menghadirkan pembicara aktivis lingkungan mantan Direktur Walhi Pusat Berry Nahdian Forqan, sejumlah perwakilan instansi terkait lingkungan baik Banjarbaru maupun provinsi, serta perwakilan anak-anak muda dari sejumlah sekolah serta komunitas yang bergerak di bidang lingkungan.
Koordinator Program BASAkalimantanWiki, Hudan Nur mengatakan, kegiatan ini adalah upaya untuk mengurai serta mencari solusi terkait masalah sampah plastik.
“Sebelumnya kami sudah mengadakan kegiatan Wikithon Partisipasi Publik, yakni mendatangi sekolah-sekolah setingkat SMA dan meminta pendapat mereka terhadap persoalan sampah plastik ini,” jelas Hudan.
Lebih lanjut dijelaskan, para siswa itu memberikan pendapat dalam laman basakalimantanwiki.org menggunakan tiga bahasa, yakni Bahasa Banjar sebagai bahasa ibu, Indonesia, dan Inggris.
“Dan itu kami lombakan, yang pada hari ini para pemenangnya juga hadir untuk menerima hadiah,” ujar Hudan. Dikatakan, khusus untuk Bahasa Banjar, pihaknya mengundang Hatmiati Mas’ud sebagai ahli ahli bahasa untuk penjurian.

Ada dua kategori lomba, yakni umum dan pelajar. Pjs Walikota Banjarbaru Hj Nurliani Dardie diminta untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang yang penyebutannya diaesuaikan sengan identitas/nama loginnya; Untuk Kategori Umum: Juara 1: Kakaca12358, Juara 2 : Tiaranurhaliza23 (Lab Art Communication/Mahasiswa/Universitas Lambung Mangkurat), Juara 3 : Liabrb06. Sedangkan Kategori Pelajar: Juara 1 : Muhammad293911 (SMAN 1 MEKARSARI), Juara 2 : Arifmhmmd0410 (SMAN 1 RANTAU), Juara 3 : Husnulhatimahofficial (SMAN 1 AMUNTAI).
Pada saat membuka acara, Pjs Walikota Banjarbaru Hj. Nurliani Dardie menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan yang digerakkan oleh komunitas Akademi Bangku Panjang Mingguraya Banjarbaru ini.
“Bahkan saya menunda keberangkatan ke Jakarta pagi ini menjadi ke sore, untuk bisa hadir di sini memberikan support dan apresiasi pada kegiatan diskusi yang sangat penting mengenai persoalan sampah,” ujar Bunda Nunung, panggilan akrabnya.
Bunda Nunung berharap dari dialog ini akan menghasilkan solusi bagaimana mengatasi permasalahan sampah plastik secara efektif. “Sebab, sampah plastik ini telah menjadi permasalahan serius di banyak negara, dan Indonesia adalah negara ketiga terbesar penghasil sampah setelah India dan Nigeria, ” ujarnya.
Pelibatan anak muda, menurutnya, sangat penting dalam persoalan sampah ini. “Sebab merekalah pemilik masa depan. Dan mereka bisa menjadi sumber inspirasi,” ucap Bunda Nunung.

Paparan Berry Nahdian Forqan juga menarik. Ia lebih banyak menyoroti pada tiga hal yakni kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya infrastruktur daur ulang, serta susah dan lemahnya penerapan sanksi terhadap pelanggar aturan tentang sampah.
“Yang sulit juga adalah, bagaimana mengatasi penggunaan kantong kresek di pasar tradisional, misalnya,” cetus Berry.
Ia pun menekankan pentingnya penguatan pendidikan lingkungan, serta investasi teknologi daur ulang. “Tentu juga harus ada penegasan aturan hukuman, selain juga perlu kebijakan insentif bagi yang baik dalam menjalankan peraturan,” ujarnya.
Dalam dialog yang dipandu HE Benyamine selaku perancang bangun tata kebijakan BASAkalimantanWiki, itu juga diketahui bahwa penyumbang sampah terbesar bukan hanya rumah tangga, sekolah, namun juga instansi atau perkantoran.
“Namun, lebih dari itu semua, perlunya kesadaran masing-masing. Misal, bila kita memiliki sampah saat di jalan, maka sebaiknya sampah itu kita simpan sendiri dulu, baik dalam kantong maupun tas, sebelum dibuang pada tempatnya,” ujar Ben.
Kegiatan yang berlangsung hingga tengah hari ini dihadiri sejumlah perwakilan instansi di antaranya Suprianto Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Banjarbaru, Fauzi Kasi Kelembagaan dan Pengembangan Kepemudaan Banjarbaru, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Banjarbaru, serta Sunjaya Kepala Seksi Kesenian Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kalsel.@