KABUPATEN Hulu Sungai Utara (HSU) ditetapkan menjadi tuan rumah pelaksanaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) Ke-XXIII tahun 2026. Pernyataan kesiapan HSU itu disampaikan perwakilan kabupaten beribu kota Amuntai itu di Sidang Pleno ASKS XII 2025 di Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), di hari terakhir acara, Minggu (16/11).
Pada Sidang Pleno yang dipimpin Ketua Dewan Sastra ASKS Ali Syamsudin Arsi, dihadiri pula Ketua Dewan Kesenian Batola Bajau Malela, Sekretaris Dewan Kesenian Batola Kasmudin, serta anggota Dewan Sastra HE Benyamine, Fahmi Wahid, dan Sandi Firly, juga melahirkan sejumlah rekomendasi untuk pelaksanaan ASKS 2026 di HSU.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan HSU Hj Rahmawati menyatakan kesiapan mereka untuk menyelenggarakan ASKS XXIII 2026 di sidang pleno yang dihadiri para sastrawan dan seniman dari seluruh kabupaten kota Kalimantan Selatan,
“Kami dari Kabupaten HSU, khususnya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik dan bersedia menyelenggarakan Aruh Sastra pada 2026 seperti yang rekomendasi pada Aruh Sastra sebelumnya,” ujar Rahmawati ketika diminta tanggapan mengenai kebersediaan dan kesiapan untuk menggelar ASKS ke-XXIII.
Kabupaten HSU memang telah mendapat rekomendasi untuk pelaksanaan ASKS ke-XXIII 2026 pada SIdang Pleno di ASKS XXI 2024 di HST-Barabai. Setiap SIdang Pleno ASKS biasanya memang memberikan tawaran serta rekomendasi kepada setiap kabupaten-kota untuk kesiapan sebagai tuan rumah pada ASKS berikutnya. Nah, HSU sendiri memang telah menyatakan kesanggupan untuk ASKS XXIII tahun 2026 atau setelah ASKS XXII di Batola yang telah dilaksanakan.
Kebersediaan dan kesiapan HSU menjadi tuan rumah ASKS XXIII 2026 ini langsung mendapat tepuk tangan seluruh peserta Sidang Pleno. Selanjutnya, sidang dilanjutkan untuk menentukan tuan rumah berikutnya pada tahun 2027, 2028, dan 2029. Sementara yang masih belum menjadi tuan rumah pada pelaksanaan ASKS putaran kedua ini tersisa: Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin.
Untuk ASKS 2028, Kabupaten Tapin melalui perwakilannya menyatakan kebersediaan menjadi tuan rumah. Sementara Kabupaten Banjar mengambil jatah sebagai tuan rumah untuk ASKS 2029. Maka, untuk ASKS 2027, mau tidak mau jatuh kepada Kota Banjarbaru.
“Banjarbaru sebenarnya belum bisa menentukan mau melaksanakan ASKS tahu berapa. Tetapi, kami akan melakukan audiensi kepada pimpinan daerah terkait rekomendasi ini,” ujar Yani Makkie, Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Banjarbaru.

Maambung Gunung dan Mawarung
Pada pelaksanaan ASKS XXII 2025 di Marabahan, Batola, dengan tema: “Satu Sastra Membuih di Ulek Barito” ada beberapa hal baru yang tidak ditemui pada pelaksanaan ASKS sebelum-sebelumnya. Yakni seperti sambutan yang dibawakan oleh Ketua Dewan Kesenian Batola Bajau Malela dengan gaya “maambung Gunung” pada malam pembukaan, Jumat (14/11) di pusat pelaksanaan acara halaman Kantor Bupati Batola.
Selain itu, hal baru lainnya yakni “Mawarung”. Acara Mawarung digelar pada hari ke-2, Sabtu (15/11), di tepian Sungai Barito, dengan agenda bincang santai antar seniman yang dipandu oleh Ali Syamsudin Arsi. Di sini, setiap peserta dipersilakan memberikan tanggapan atau komentar terkait pelaksanaan Aruh Sastra. Ada berupa saran, ada pula kritik atau masukan. Misal, Fahmi Wahid mengusulkan agar setiap karya Aruh Sastra tidak hanya dibukukan, tetapi juga disediakan dalam bentuk e-book. “Sehingga setiap orang bisa mengakses dan membacanya. Termasuk mereka yang karyanya termuat namun tidak mendapatkan bukunya,” ujar Fahmi.
Sementara bintang tamu yang dihadirkan, Peri Sandi Huizche, yang tampil membacakan puisi pada malam pembukaan, serta sesi diskusi. Pada sesi diskusi tampil pula pembicara seperti Setia Budhi, Nasrullah, Mukhlis Maman, Abdurrahman Elhusaini, serta Hudan Nur dan Putri Yunita Permata Kumala Sari sebagai moderator.

Para Juara
Lomba ASKS XXII 2026 di Batola hanya memperlombakan Penulisan Cerpen dan Penulisan Puisi. Ada sejumlah nama baru yang terpilih sebagai juara, yang pengumumannya dilangsungkan pada malam pembukaan.
Juara Lomba Penulisan Cerpen:
Juara 1: Rafii Syihab (Kab Banjar)
Juara 2: Rie Arshaka (Kab Banjar)
Juara 3: Ghina Salsabila (Barito Kuala)
Juara 4: Ewel Galih (Kota Banjarbaru)
Juara Penulisan Puisi:
Juara 1: Fitri Sei G (Barito Kuala)
Juara 2: Arif Rahman Heriansyah (HSU)
Juara 3: Gusti Indra Setyawan (Tabalong)
Juara 4: Rezqie M.A. Atmanegara (HST)
Karya-karya pemenang dibukukan dengan judul: Mengarak Tulang Kayu (Kumpulan Cerpen), Wangkang (Kumpulan Puisi). Selain itu juga dibukukan karya puisi bersama dengan judul: Ulek.
Secara keseluruhan, pelaksanaan ASKS XXII 2025 Batola dinilai sukses dan memberikan kesan baru. Dan pada hari terakhir, pagi Minggu (16/11) dilakukan susur Sungai Barito hingga ke bawah Jembatan Rumpiang, yang di sana sejumlah penyair membacakan puisi mereka secara bergantian. Tak terkecuali juga paman kelotok turut membaca puisi.(red)



























