SEIRING perkembangan era Revolusi Industri 4.0, yang juga berdampak pada perubahan perilaku dan munculnya budaya baru, Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin akan melakukan beberapa adaptasi dalam aktivitasnya.
LK3 adalah sedikit dari lembaga non pemerintah (NGO) yang mampu bertahan hingga usianya yang sekarang ini sudah 28 tahun. Lahir di era pasca reformasi (didirikan sejak 18 Januari 1994), yang ketika itu banyak bermunculan LSM-LSM, LK3 mampu mempertahankan eksistensinya dengan segala aktivitas yang terus berjalan hingga saat ini.
Tidak ingin ketinggalan dalam arus teknologi dan informasi yang berkembang pesat, LK3 akan membuat beberapa program dengan memanfaatkan media sosial yang lagi trend. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan aktivitasnya dengan generasi milenal, yang pada hari ini adalah generasi paling melek teknologi dan banyak memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan program itu tercetus dalam Rapat Rencana Strategis LK3 Periode 2022-2025, pada Sabtu-MInggu, 19-20 Maret 2022 di ruang meeting Lt.2 Hotel Victorria, Banjarmasin.
Selain dihadiri para aktivis anggota LK3, dewan pengawas, dewan pengarah, serta Pengurus Harian LK3, rapat ini juga mengundang beberapa aktivis dan jaringan yang selama ini menjalin kerjasama dengan LK3, termasuk asyikasyik.com.
Dibuka oleh Direktur LK3 Abdani Solihin, acara dipandu Iwan Setiawan yang akrab disapa Kang Dadang, seorang aktivis yang juga konsultan. Peserta rapat lainnya, antara lain: Hj Normayani, Antonina Ida, Fathurrahman, Mariatul Asiah, Rafiqah, Rakhmalina Bakhriati, Noorhalis Majid, Normadina, Berry Nahdian Furqon, Muhammad Isya, Intan Kusuma Ningrum, dan Sandi Firly.
Dalam pengantarnya Abdani mengatakan, hingga kurun waktu 28 tahun, LK3 sebagai organisasi nirlaba mampu menjaga eksistensinya lewat berbagai kegiatan. Namun demikian, diperlukan adanya sebuah Perumusan Rencana Strategis (Strategic Planning) sebagai rujukan inti dari setiap aksi yang dibuat oleh sebuah organisasi dalam mencapai cita-citanya.
