SIANG itu, suasana berbeda terlihat di SMPN 5 Banjarbaru. Sebanyak 200 murid terpilih, hadir musala sekolah mengikuti program Penguatan Literasi Berbasis Fiksi Mini.
Dalam suasana santai, Hudan Nur, salah satu pengisi materi dalam kegiatan Penguatan Literasi Berbasis Fiksi Mini menjelaskan kepada para siswa tentang pentingnya memiliki literasi yang tinggi.
Apalagi, kenyataan bahwa dari penelitian Programme for International Student Assessment atau PISA, tingkat literasi Indonesia sendiri masih rendah, menempati peringkat 70 dari 80 negara, dengan skor literasi membaca 359.
Indonesia masih kalah dengan negara Asia Tenggara lain yakni Thailand di posisi 63 dan Malaysia di posisi 60, serta Brunei Darussalam di posisi 44. Apalagi dibandingkan dengan Singapura yang berada di peringkat pertama.
Setelah diberi materi, siswa-siswa SMP tersebut lantas diajak dan dirangsang untuk berimajinasi dan menuangkannya ke dalam tulisan berbentuk fiksi mini.
Dua kali para siswa-siswi itu diminta untuk menulis
“Mereka diajak berimajinasi tentang apa saja yang mereka minati, kemudian menuliskannya lewat karya fiksi mini. Mereka diajak menjadi sigma lewat fiksi mini,” kata Duta Baca Kota Banjarbaru itu.
Sigma adalah kata slank atau percakapan sehari-hari yang lazim digunakan anak-anak saat ini yang berati unggul, pemimpin atau terdepan..
Pada kegiatan ini, Hudan bersama rekan-rekannya memang mencoba mendekatkan diri ke para siswa SMP lewat bahasa keseharian.
“Kami coba masuk lewat bahasa keseharian mereka. Sigma, big W, rizz den lainnya yang sebagian besar diserap dari game. Dan itu kami nilai cukup berhasil,” pungkasnya.
Program Penguatan Literasi Berbasis Fiksi Mini sendiri merupakan kegiatan yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru dengan melibatkan 24 SMP Negeri dan swasta se-Kota Banjarbaru dengan jumlah murid yang terlibat lebih dari 2000 orang.
Kepala Seksi Peserta Didik SMP Disdik Kota Banjarbaru, Dr Wahyudi Rifani M.Pd.I menyampaikan, penguatan literasi di sekolah ini adalah sebagai wujud dukungan penuh Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru terhadap kebijakan pemerintah melalui Kemendikbudristek dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
“Selain itu juga sebagai bentuk upaya Dinas Pendidikan dalam mendorong tumbuh kembangnya minat serta kemampuan peserta didik khususnya jenjang SMP se-Kota Banjarbaru dalam bidang tulis menulis,” katanya, Jumat (25/10/2024).
Penulis sejumlah buku ini berharap, dari pelaksanaan program ini akan lahir karya tulis-karya tulis terbaik dari para peserta didik yang terlibat, untuk kemudian dapat diterbitkan oleh sekolah sebagai karya bersama.@