TADARUS PUISI, satu event rutin saat Ramadan di Banjarbaru, pada 2025 yang memasuki angka 19 tahun ini akan digelar pada Minggu, 15 Maret, bertempat di halaman kantor Disporabudpar Banjarbaru.

Adalah Kilang Sastra Batu Karaha yang .menjadi sorotan utama tema acara yang juga sebagai ajang silaturahmi sastra ini.

“Kilang Sastra Batu Karaha komunitas sastra pertama di Banjarbaru. Mulai dibentuk tahun 1996, komunitas ini juga turut andil dalam mewujudkan Banjarbaru dari kota administratif menjadi kota,” ujar Fakhruddin, salah satu anggota Kilang Sastra Batu Karaha, pada Selasa (11/3/2025) malam saat rapat persiapan acara.

Rapat dihadiri pihak Disporabudpar, Kabid Sastra Dewan Kesenian Kota Banjarbaru Ali Syamsudin Arsi (Asa), anggota DKKB Rudiansyah, pihak panitia dan para anggota Pawadahan Nanang-Galuh Banjarbaru.

Usul diangkatnya Kilang Sastra Batu Karaha dalan acara Tadarus Puisi XIX ini menurut Asa karena perannya yang sangat penting bagi Kota Banjarbaru. “Khususnya dalam perjalanan kepenyairan di Banjarbaru. Sebab komunitas ini telah banyak melahirkan buku antologi puisi,” kata Asa, sembaoi menyebut sejumlah judul buku seperti Rumah Hutan Pinus,. Gerbang Pemukiman, Narasi Matahari, Bulan Ditelan Kutu hingga Kugadaikan Luka.

Suasana rapat persiapan Tadarus Puisi XIX di teras Disporabudpar Banjarbaru, Selasa (11/3/2025) malam.
Fakhruddin, salah satu anggota pendiri Kilang Sastra Batu Karaha, ikut rapat persiapan Tadarus Puisi.

Fakhruddin menyebut, pembentukan Kilang Sastra Batu Karaha diprakarsai oleh penyair Eza Thabry Husano (alm), pensiunan Kantor Departemen Penerangan. “Kala itu berkumpul sejumlah penyair seperti Arsyad Indradi, Rifani Djamhari (alm), Ariffin Noor Hasby, Syarkawi, dan saya sendiri,” ujar Fakhruddin, yang pada masanya sering memenangkan lomba baca puisi ini.

Seiring waktu, lanjut Fakhruddin, anggota komunitas ini terus bertambah, di antaranya penyair Hamami Adaby (alm), Sri Supeni, Ali Syamsudin Arsi, Isuur Loeweng, Harie Insani Putra, Hudan Nur, dan lainnya.

“Namun sejak tahun 2010, komunitas ini vakum. Dan mudahan pada momen Tadarus ini bisa kembali dihidupkan, khususnya untuk bagi generasi kuda yang mau belajar puisi,” harapnya.

Sementara Pasa Deparaga mewakili panitia menyebutkan, para anggota Kilang Sastra Batu Karaha yang masih ada akan dihadirkan pada malam Tadarus. “Termasuk juga akan ada tampilan karya-karya mereka,” jelasnya.

Disebutkan, sementara ini beberapa perwakilan dari kabupaten/kota yang menyatakan akan hadir di antaranya Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Marabahan, Kotabaru, HST, Amuntai, dan Balangan. Setiap kontingen ini juga akan menyuguhkan penampilan.

“Mudahan hingga akhir konfirmasi pada Rabu 13 Maret, kita sudah mendapatkan kepastian jumlah peserta yang akan hadir,” tandasnya.@