134 orang secara terbatas mengisi ruang Aula Linggangan Intan DPRD Kota Banjarbaru pada kamis, 27/10/2022 (pagi) dalam acara Talkshow Banjarbaru dalam Ingatan edisi mengenal para tokoh Banjarbaru yang digagas B-PRO Banjarbaru Tempo Doeloe (22-30 Oktober 2022).
Antusias dari mayoritas pelajar yang berkesempatan hadir menjadi nilai tersendiri bagi 3 narasumber yaitu; Prof. Ersis Warmansyah Abbas, Syamsuri Barak, dan H. E. Benyamine. DR. Waljuni Rahman, selaku promotor acara menyebut talkshow dimaksudkan untuk mengenal para tokoh Banjarbaru yang telah wafat. “Dan hal ini selaras dengan kegiatan pameran Banjarbaru Tempo Doeloe, yaitu mengusung hal-hal yang berkhas masa lalu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang dimoderatori Hudan Nur selaku Duta Baca Banjarbaru itu, Syamsuri Barak, tokoh Banjarbaru menyebut bahwa yang mesti menjadi atensi utama adalah mereka para tokoh yang ikut berpartisipasi dalam membangun, memperjuangkan, dan menuntut Banjarbaru menjadi Kotamadya dalam mempersiapkan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan di era 1960-an. Berikut data (foto) diambil dari buku Bandjarbaru Menuntut Status Kotamadya untuk Persiapan Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan tahun 1967.
“Bahkan, beredar bahwa DAW Van der Pijl adalah pendiri Banjarbaru. Hal ini keliru!” paparnya dengan tegas. Sebab jauh sebelum Van der Pijl datang ke Banjarbaru Kewedanan Ulin dan Cempaka telah ada.