MENGATASI kelangkaan gas elpiji dan BBM bersubsidi, pemerintah Kota Banjarbaru menggelar sosialisasi di Aula Linggangan Kantor DPRD Kota Banjarbaru, Rabu (19/06/2024).

Dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sri Lailana, yang mewakili Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, sosialisasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah kelangkaan gas elpiji 3 kg serta memastikan subsidi BBM tepat diterima oleh masyarakat yang berhak, guna pengendalian inflasi di wilayah Banjarbaru.

Sri Lailana menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menggunakan gas elpiji 3 kg dan BBM bersubsidi sesuai peruntukannya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sri Lailana, saat memberikan sambutan dan arahan.

Ia menjelaskan bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kg sebagian besar disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat sasaran, di mana masyarakat berkecukupan turut menggunakan subsidi yang seharusnya dialokasikan bagi masyarakat kurang mampu.

“Kenyataan di lapangan selama ini masih belum tepat sasaran karena distribusi manfaat subsidi dan kompensasi energi saat ini juga dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, hanya sedikit masyarakat yang tidak mampu menikmatinya,” ungkapnya.

Ia menegaskan, penting untuk mengintrospeksi diri dan mempertimbangkan apakah mereka sebenarnya memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi tersebut.

“Tidak menyalahkan siapa-siapa tapi kembali kepada pribadi kita masing-masing apakah memang kita berhak mendapatkan subsidi baik itu BBM maupun gas elpiji 3 kg itu,” tegasnya.

Dalam acara ini juga disosialisasikan Peraturan Walikota (Perwali) Banjarbaru No. 5 Tahun 2022 yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan Kartu Kendali dalam penjualan gas elpiji 3 kg kepada masyarakat, agar peruntukannya tepat sasaran dan subsidi dapat diterima oleh yang berhak.

Selain itu, hadirnya pihak Pertamina pada sosialisasi ini untuk memberikan penjelasan mengenai kelangkaan yang terjadi.

Acara sosialisasi ini diikuti oleh agen distribusi dan perwakilan pangkalan gas elpiji 3 kg, Asosiasi Pasar Mandiri, para petani dan pembudidaya ikan Banjarbaru, serta para lurah di Kota Banjarbaru. (red/ald/MedCenBJB)