KEDATANGAN tim BASAkalimantan Wiki beserta sejumlah komunitas lingkungan untuk konsolidasi Kebijakan Publik Mitigasi Sampah Plastik disambut hangat dan semangat oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru, Rabu (22/1/2025).

Kunjungan ini sebagai tindak lanjut Program Kebijakan Publik dan Mitigasi Sampah yang dijalankan BASAkalimantan Wiki, dari mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dengan program Wikithon (Wiki Marathon) hingga dialog yang dilaksanakan dua kali dengan melibatkan sejumlah pihak terkait termasuk Dinas Lingkungan Hidup, para anak muda, dan komunitas peduli lingkungan.

Dari Wikithon serta Dialog #1 dan #2 dihasilkan sejumlah rumusan permasalahan serta solusi mengenai permasalahan sampah plastik, yang selanjutnya dibuat kertas kebijakan (policy brief).

“Jadi, kertas kebijakan ini kami konsolidasikan terlebih dulu sebelum diseminasi atau disosialisasikan lebih luas,” ujar Hudan Nur, Koordinator Program BASAkalimantan Wiki kepada asyikasyik.com.

Dikatakan, konsolidasi ini merupakan bagian penting untuk poin aksi dari pemangku kepentingan dan akan menjadi _practical policy_ dari rekomendasi yang sudah mereka usulkan. BkW akan terus berkolaborasi dengan para pihak secara pentahelix sampai akhir tahun 2025 ini dalam proses pengimplementasian Kebijakan Publik yang dimufakatkan bersama di waktu dialog-dialog kebijakan.

Disebutkan, tim BASAkalimantan Wiki yang melakukan konsolidasi ke Dinas LH Banjarbaru, yakni Adhansatya Praja, Dwitya, Anggrek, Bumi, dan Khalifaturridho. Turut pula sejumlah komunitas lingkungan, di antaranya Renny Auliarahman (GIC Banjarbaru), Deavindy Amanda Gresita dan Delia Sasya Oktafiani (Pepelengasih), Wanda Rahmawati (Putik Bersih), dan M. Afrizul Azhar (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah).

Dari Dinas LH Banjarbaru yang menerima kehadiran tim BASAkalimantan Wiki dan kawan-kawan yakni Subrianto, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan limbah B3 DLH Kota Banjarbaru dan Totok Purwanto, Kepala Seksi Pengelolaan TPA dan Limbah B3.

Adapun gambaran besar dari kertas kebijakan itu berisi rekomendasi beserta aksi dan siapa saja aktor penggeraknya. Di antaranya pembuatan plang untuk sosialisasi tentang sampah plastik, kampanye di media sosial, serta adanya gerakan one hand one tumbler.

Menurut Hudan, dari laporan timnya, Dinas LH menyambut baik dan menyetujui kertas kebijakan yang disampaikan, meki dengan beberapa catatan.

“Dinas LH menyetujui sosialisasi melalui plang. Namun, untuk plang permanen belum ada anggaran sehingga akan dialokasikan atau direncanakan pada Anggaran belanja Tambahan (ABT) Oktober 2025 mendatang,” ujarnya.

Saat ini Dinas LH hanya ada anggaran pembuatan spanduk. “DLH memberikan kesempatan untuk redesain dari komunitas atau anak muda agar imbauan-imbauan lebih menarik,” katanya.

Selanjutnya akan ada penayangan sosialisasi di videotron Pemerintah Kota Banjarbaru lewat Dinas Kominfo. Adapun konsep tayangan (imbauan) sejenis iklan bukan sekadar tulisan-tulisan, tetapi layaknya tayangan iklan seperti di televisi (tayangan iklan imbauan). Sehingga setiap orang yang lewat bisa melihat. DLH akan membantu berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk teknis penayangan.

“DLH juga akan membuatkan surat imbauan/edaran terkait dengan berbagai macam hal, di antaranya; tumbler, pemilahan sampah, bank sampah dan hal lainnya,” ujar perempuan berkacamata ini.

Terkait bank sampah, DLH akan memberikan data 24 bank sampah aktif untuk disosialisasikan di medsos komunitas termasuk edaran untuk membuat daftar bank sampah di medsos di lingkup SKPD/Kecamatan/Kelurahan.

Sementara Dinas LH juga mempunyai program Gempuran (Gerakan Masyarakat Peduli Kebersihan), yakni gerakan partisipasi Masyarakat Kota Banjarbaru untuk melaksanakan bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal. Dari luasan wilayah terendah yaitu RT, DLH menyiapkan 10 – 15 orang personil kebersihan, untuk bersama-sama masyarakat melaksanakan GEMPURAN di wilayahnya. Syarat GEMPURAN dilaksanakan minimal 10 orang. Program DLH ini masih dalam tahap sosialisasi.

“BkW akan jadi fasilitator atau penghubung ke masyarakat dan diminta untuk ikut serta bersama komunitas-komunitas untuk program kolaborasi ini,” terang Hudan.

Dinas LH juga meminta BkW serta komunitas turut serta ketika ada pemasangan plang/ kegiatan sosialisasi dari DLH terkait sampah plastik dan gerakan one hand one tumbler.

Saat ini DLH sedang melakukan gebrakan yang memang sudah disampaikan DLH Provinsi Kalsel bahwa Banjarbaru akan jadi KOTA BANK SAMPAH, sehingga DLH Banjarbaru sedang mengusahakan aktivasi kembali bank sampah yang tutup, dan mengajak satu RT, satu bank sampah. Deadline untuk ini sampai Maret 2025. Dan jika ada yang bisa menyalurkan dengan penukaran sampah dengan barang akan lebih baik. Terinfo, sebelum COVID-19 Bank Sampah di Banjarbaru ada 100, Pasca COVID-19 informasi dr DLH, hanya tersisa 24 Bank Sampah aktif. DLH menyampaikan selain pasca COVID-19, kendala selanjutnya di pengepul harga rendah.

DLH berharap setiap kegiatan di pusat kota Banjarbaru, seperti Lapangan dr. Murdjani EO yang memakai jasa kebersihan dari DLH bisa juga pihak EO berpartner dengan Komunitas Putik Bersih dan komunitas lingkungan lainnya. Sehingga kegiatan bersih-bersih oleh Komunitas Putik Bersih yaitu ECO WARRIOR bisa dikolaborasikan dengan jumat bersih dan kegiatan GEMPURAN dari DLH.

Kegiatan kampanye one hand one tumbler ke sekolah atau ruang publik yang difasilitasi oleh BkW secara situasional kehadiran juga mendapat dukungan dari DLH untuk membersamai.

“Sebagai informasi tambahan, BkW akan melaksanakan Diseminasi Kebijakan Publik, besok 24 Januari 2025 di salah satu sekolah pemenang Wikithon. Acara ini juga akan dihadiri perwakilan komunitas lingkungan di Banjarmasin,” tandas Hudan.@