“Aku selalu suka sehabis hujan di bulan desember/ Di bulan Desember, Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi/ Dibalik awan hitam/ Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini/ Menanti/ Seperti pelangi setia/ Menunggu hujan reda/”

Alangkah baiknya, sebelum anda meneruskan bacaan ini, play dulu lagu Efek Rumah Kaca berjudul Desember, lalu buka lagi halaman ini. Dan ucapkan selamat datang kepada kenangan dan tantangan yang datang berlalu hinggap dan mengendap. Seperti hujan yang anak indie bilang, paduan 1% air dan 99% kenangan.

Emang, sih, Desember sudah memasuki pekan penghabisan, tapi malah semakin ke sini, kenangan yang ada di bulan ini seperti tak habis-habis. Tampak selalu muncul seiring hujan reda, turun lagi, reda lagi, dan turun lagi berulang-ulang.

Banyak hal yang menjadi memori pada bulan Desember, bisa jadi tentang kamu dan dia. Ada dua insan manusia yang bertemu di sudut taman kota, ada yang berteduh di halte angkot terminal kota, ada pula yang menanti pergantian akhir tahun di bawah meja. Ada-ada saja.

Sore-sore jalan-jalan berdua menuju senja tenggelam, setelah senja hilang, hujan turun lagi dan membuat berteduh bersama. Inginnya hujan gak usah reda saja, tapi dia juga harus pulang ke rumahnya. Huft.

But, selain kenangan, mungkin beberapa playlist musik di bawah ini bisa mewakili perasaan kamu, ya siapa tahu menjadi teman dalam beraktifitas atau bahkan mendampingi pekan-pekan menutup bulan menuju awal tahun depan. Yuk, simak.

Desember – Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca akrab disapa ERK. Band Indie asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2001 ini memunyai single yang berhubungan dengan bulan Desember. Cholil Mahmud si vokalis yang juga memetik gitar merepresentasikan keromantisan Desember seperti seorang pria yang jatuh cinta kepada seorang gadis. Tapi tak cukup di situ saja. Desember menjadi kecendrungan bencana yang sering melanda karena cuaca ekstrim. Yang bisa saja muncul sewaktu-waktu tanpa peringatan lebih dini. Jadi begitu, lagu ini bisa ditafsirkan dan disandingkan ke berbagai macam makna. Tergantung situasi dan kondisinya.

Back to December – Taylor Swift

Konon rumornya, lagu ini bermakna tentang Taylor yang merindukan mantan kekasihnya. Bahkan tidak sedikit para fans berspikulasi lagu ini buah dari putusnya Taylor Swift dengan Taylor Lautner. Lah, namanya sama, ya? Entahlah, tapi kalau kamu coba dengarkan dengan seksama. Beberapa lirik di bagian tertentu terindikasi si lelaki ngebet banget pengen balik menjalin asmara dengan kekasih, tapi gengsi.

Lagu ini terbilang easy to listening, paduan not seimbang dan lembut tertata. Tidak ada beat yang menghentak-hentak berlebihan atau mendadak muncul di pertengahan. Dan tentu saja sarat akan makna dan menarik memori-memori tentang mantan. Cie mantan… Berikut adalah potongan terjemahan lirik terakhir dari Back to December:

Akhir-akhir ini, aku tak bisa tidur/ Terjaga, membayangkan kepergianku/ Di hari ulang tahunmu, dan aku tak menghubungimu/ Lalu terpikirku tentang musim panas, saat-saat yang indah/ Kulihat kau tertawa di bangku penumpang/ Dan kusadari aku mencintaimu di musim gugur.

Lego House – Ed Sheeran

Ed Sheeran memang tidak menyebutkan Desember sebagai judulnya, tapi terang sekali lirik dan tema lagu ini ada pada kenangan di bulan Desember. Lego House menceritakan tentang seorang lelaki yang siap melakukan apa pun untuk wanita yang dicintai.

Lego House didominasi petikan gitar di sepanjang lagu dibalut beat loop pada pertengahan hingga akhirnya. Namun terdengar santai dan enak. Bahkan semakin diresapi maknanya, pendengar mungkin bisa larut dalam cerita, bahkan perasaan.

“And it’s dark in a cold December, but I’ve got ya to keep me warm.”

Desember Kelabu – Yuni Shara

Ini lagu paling anjay. Mungkin boleh dikata paling abadi sepanjang masa. Pertama dengar dentuman melodinya, kita langsung ditarik ke masa silam, di zaman ibu-bapak masih menulis surat cinta di atas kertas.

Dipopulerkan oleh Yuni Shara, ditulis oleh A Riyanto. Desember Kelabu bercerita tentang seorang gadis ditinggal oleh kekasih. Dua tahun lho, ditunggu-tunggu, eh malah gak datang-datang. Desember Kelabu selalu menghantui setiap mimpi. Membaca liriknya berasa pedih sekali, tapi kalau mendengar musiknya, kita jadi enjoy, goyang ke kiri dan ke kanan dengan santun. Asyik, kan!

Angin dingin Meniup mencekam/ Di Bulan desember/ Air hujan turun deras dan kejam/ Hati berdebar/ Ku teringat bayang dan impian/ Di malam itu, Malam yang kelabu/ Kau ucapkan kata slamat tinggal sayang.

Nah, itu adalah 4 list lagu yang mungkin bisa mewarnai Desembermu tahun ini.  Mungkin para pembaca punya playlist lain yang siapa tahu bisa mewakili perasaan dan suasana hatinya di bulan ini? @