WALI Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin meresmikan gedung baru Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Kota Banjarbaru yang berlokasi di Jalan Taman Gembira, Guntung Paikat, Kota Banjarbaru, pada Rabu (10/1/24).
“Alhamdulillah, kita sudah melakukan peresmian Kantor DP3APMP2KB Kota Banjarbaru. Semua ASN juga telah berpindah ke sini,” ucap Aditya Mufti Ariffin, orang nomor satu di Kota Banjarbaru itu.
Dengan kantor yang baru dan cukup megah ini, Aditya ingin ASN Kota Banjarbaru dapat membawa harapan dan semangat baru dalam bekerja untuk pelayanan serta pembangunan di Kota Idaman.
Tentu, dia menyebut kinerja ASN harus lebih baik lagi ke depannya.
“Kalau bangunan lama, kita peruntukan buat ditambah gedung perpustakaan,” ujarnya.
Sehingga, Aditya menganggap adanya gedung lama itu akan direnovasi lagi menjadi tambahan tempat untuk pelayanan demi menunjang Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Darpusda) Banjarbaru. Nantinya, dia ingin kepala dinas harus mengaudit segala keperluan yang ada, sehingga fasilitas pun memadai untuk pelayanannya.
“Jadi, apa saja yang kurang harus kita perbaiki. Terus ditambah terus fasilitasnya nanti, sesuai tahun anggaran Kota Banjarbaru,” terang Aditya.
Aditya berpesan, pegawai di Kantor DP3APMP2KB Kota Banjarbaru ini dapat memanfaatkan gedung baru. Sebab itulah, menurutnya juga pelayanan harus ditunjang lebih baik nantinya untuk masyarakat luas.

Kepala DP3APMP2KB Kota Banjarbaru, Puspa Kencana mengaku ingin menurunkan angka stunting, sesuai arahan Wali Kota Banjarbaru. Kemudian, dia telah didorong dalam merencanakan sebagai Kota Layak Anak (KLA) di Banjarbaru.
“Kemungkinan, kita akan meresmikan Masjid Ramah Anak, kemudian juga nanti banyak ada Ruang Ramah Bermain Anak (RRBA). Perencanaan itulah yang akan kita wujudkan ke depan,” ungkap dia.
Dalam tahap penilaian, Puspa terus menggenjot program DP3APMP2KB yang telah disusunnya. Sehingga, dia bersama jajarannya dapat maksimal mewujudkan rencana tersebut.
Terkait kasus pencabulan anak di Banjarbaru, Puspa menyarankan masyarakat agar segera melaporkan kejadian kronogisnya ke Layanan Unit Terpadu Bidang Perempuan dan Anak. Apabila memang ada, dia mendorong korban agar tidak takut dalam melakukan pelaporan tersebut.
“Akan ada tim penanganan yang telah profesional,” kata Puspa, tegas.
Adapun angka stunting di Banjarbaru, Puspa mengatakan masih ditingkat 20. Bersama pihak DP3APMP2KB, dia berharap akan menurunkan angka stunting ke tingkat 17, sesuai targetnya di beberapa wilayah yang dianggap tinggi. “Ada 5 claster, mungkin banyak kita inisasi ke depannya,” tandasnya.@