BALOGO, permainan tradisional khas Banjar, yang telah kian asing di kalangan anak muda, kini coba dihidupkan kembali. Adalah Kampoeng Ohoy Balogo RT 23 RW 04, Sungai Besar, Banjarbaru Selatan, yang akan mengagendakan secara rutin permainan ini.
Seperti pada Jumat (10/05/2024) sore, permainan yang sangat populer pada tahun 1980-an ini digelar dengan melibatkan para warga, baik yang tua maupun muda.
Permainan logo menggunakan sebuah alat yang disebut panapak atau campa, dan logo berbentuk hati terbuat dari tempurung kelapa. Campa alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 sentimeter (cm) dan lebar 2 cm. Fungsi alat ini untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.
Suasana tampak meriah diiringi musik panting yang merdu. Tak ketinggalan, Camat Banjarbaru Selatan, Adi Surya Noor, turun bermain balogo bersama warga.
“Kegiatan ini mampu mempererat silaturahmi antar sesama warga, dan sebagai usaha melestarikan olahraga tradisional khas Banjar. Mudah-mudahan bisa menjadi percontohan bagi lingkungan-lingkungan lainnya yang ada di Kecamatan Banjarbaru Selatan,” katanya.
Disebutkan, jadwal rutin Balogo ini minimal tiga kali seminggu dilaksanakan oleh warga. “Setiap malam Selasa, malam Kamis dan malam Sabtu,” ujar Adi
Ia mengaku kegiatan ini sangat didukung oleh Pemerintah Kota Banjarbaru dengan telah digelarnya beberapa event Balogo. Karena selain melestarikan budaya Banjar, balogo juga mempererat silaturahmi antara warga. (red/Orz/Adi/Yds/MedCenBJB)