KONFERENSI Pemuda Bali digelar oleh BASAbali Wiki yang merupakan sebuah organisasi dengan tujuan memperkuat peran pemuda untuk menyikapi isu publik bersama pemerintah menggunakan bahasa Bali melalui platform digital kreatif. Konferensi Pemuda Bali BASAbali Wiki mewakili kolaborasi signifikan antara para pemuda, kelompok guru dan pemerintah yang ada di Bali dilaksanakan pada 6-7 Mei 2024 di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar, Bali.

Spirit kongres pemuda sebelumnya secara nasional dan lokal pernah dilakukan. Sepanjang sejarahnya, para pemuda aktif melakukan berbagai pertemuan, konferensi, dan kongres. Kongres pemuda I dilaksanakan pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Salah satu buah pemikiran pemuda yang monumental melalui kongres yang disebutkan terakhir dalam sejarah perjalanan bangsa adalah sumpah pemuda.

Kongres Pemuda II yang dilakukan pada tanggal 28 Oktober yang berhasil menyalakan nyali anak bangsa untuk mengakui satu bangsa, satu tanah air, dan menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Dalam konteks Bali, juga pernah diadakan Kongres Pemuda Bali tanggal 14-17 April 1950. Hasilnya adalah kesepakatan untuk membuat organisasi Kesatuan Pemuda Nasional Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945.

Kegiatan yang diadakan selama dua hari ini melibatkan perwakilan siswa SMA/SMK/Sederajat se-Bali, mahasiswa, guru, perwakilan Pasikian Yowana kabupaten/kota, dan pemerintah provinsi Bali. Hari pertama, acara secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar. M.Hum., ditandai dengan penancapan logo BASAibu Wiki di Puri Agung Room, Inna Bali Heritage.

Sebanyak 180 peserta dari seluruh Bali yang berpartisipasi dalam sesi pembukaan ini. Bapak Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si. selaku Walikota Denpasar periode tahun 2008-2021 menjadi pembicara utama dalam acara tersebut, menyampaikan pentingnya generasi muda untuk aktif menanggapi isu publik menggunakan bahasa Bali melalui platform digital kekinian.

Acara diisi dengan lokakarya tentang identifikasi isu, pemecahan masalah, serta lokakarya untuk meningkatkan kapasitas diri para peserta mengenai persuasive writing dan digital tools for advocacy dengan mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya seperti I Wayan Juniartha (Jurnalis Senior Bali), Prof. I Ketut Putra Erawan, Ph.D. (Akademisi Universitas Udayana), Dewi Dian Reich (Seniman), Ida Dewa Agung Lesmana, S.H., M.Kn. (Manggala Utama Pasikian Yowana Bali), Ida Bagus Surya Manuaba (PERTUNI Bali/Ragam Disabilitas), dan Stary Brosnan (Pemenang Wikithon Partisipasi Publik: Bali Berorasi)

Salah satu peserta sedang menuliskan isu-isu yang terjadi di Bali

Kegiatan hari kedua diadakan sesi materi secara hybrid oleh Bapak Tantowi Yahya mengenai success story selama menjadi Duta Besar untuk Selandia Baru dalam memperkenalkan beberapa cara arif bekerja sama dengan pemerintah. Kemudian dilanjutkan dengan dua sesi Focus Grup Discussion yang akan membahas tentang metodologi dan isu-isu prioritas di masing-masing kabupaten/kota para peserta.

Adapun tujuan Konferensi Pemuda Bali yang dilaksanakan BASAbali Wiki yakni melibatkan pemuda dan pemerintah untuk berkomitmen dalam memperbaiki partisipasi publik di Bali secara berkelanjutan. Di samping itu, acara ini juga menyediakan ruang dialog sebagai model untuk mempertemukan gagasan konstruktif dan inklusif antara generasi muda dan pemerintah. Termasuk pula, meningkatkan kapasitas pemuda dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam menyikapi isu publik menggunakan platform digital dalam bahasa Bali yang didukung oleh para guru.

Yang tak kalah pentingnya para pemuda diajak untuk menginventarisasi masalah prioritas yang selaras dengan Musrenbang dan telah memutuskan 4 isu prioritas antara lain; isu lingkungan, isu ekonomi, isu SDM berkualitas dan berbudaya, dan isu infrastruktur. Keempat isu tersebut secara spesifik untuk diimplementasikan secara kolaboratif oleh peserta Konferensi Pemuda Bali (KPB) tahun ini. Puncaknya, acara ini telah menyepakati metode dasar dinamis partisipasi masyarakat untuk diimplementasikan oleh pemuda dan pemerintah sesuai dengan isu-isu prioritas.

Adapun 10 metode yang disepakati yakni, 1) mengadakan Prakonferensi Pemuda Bali untuk menginventarisasi isu per masing-masing kabupate/kota. 2) Konferensi Pemuda Bali, 3) Wikithon Partisipasi Publik, 4) Penyusunan Draf Kebijakan, 5) Pendekatan stakeholder untuk melahirkan kebijakan, 6) kelahiran kebijakan, 7) sosialisasi kebijakan melalui multiplatform baik secara daring maupun luring, 8) menjalankan aksi atas kebijakan, 9) pengawasan kebijakan, dan 10) melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut.

Sudah saatnya, pemuda bersuara dan berdaya bagi bangsanya.(rls)