DIAGONAL GARIS

di antara diagonal garis, kita akan berseberangan, menjadi titik-titik tumpu yang kelak akan dipersatukan.

bukan dariku, perihal kesakitan itu.

bukan pula dari dirimu, kita akan menjadi bentuk runcing yang terus dihafal anak-anak sekolah yang berusaha menamatkan cinta dari angka-angka.

mereka akan berjuang serupa serdadu yang akan mati di pergulatan angka dadu. menamatkan bangku di tengah-tengah peluh sebuah doa.

dan hal semacam itu bukan salah kita, kita akan diseberangkan, sebelum semua usai. sampai pada akhirnya, kita tamat sendiri dan memutuskan keluar dari lembaran usang yang tak terbaca lagi.

Banjarmasin, 26 Februari 2016

 

MENGHITUNG DIAMETER

kita adalah garis yang membentang, menjadi pembagian yang ragu-ragu.

jika saatnya kita dihitung dalam angka-angka, berdoa saja, semoga sama besar dan menjadi lingkaran-lingkaran utuh dalam doa panjang anak sekolah.

semua akan berusaha mempertemukan kita dalam garis-garis panjang dan sejajar, mereka akan menghitung jari-jari sampai ke titik tumpu, titik di mana jantung kita bersemayam dalam kerahasian.

sesekali, boleh saja kau menertawakan, itu pun jika memang begitu adanya. kordinat yang tak mampu mereka rumuskan bersama dalam perkumpulan-perkumpulan asing.

sesekali boleh saja kau tertawa, jika memang mereka mengumpat asik bersama rapalan-rapalan doa yang berharap akan sampai, padahal doa-doa menggantung pada lonceng-lonceng yang akan terdengar sampai ke penjuru ruang.

dan jika mereka tidak berhasil, mungkin perkumpulan lain tidak seperti itu.

Banjarmasin, 26 Februari 2019

 

MENJAWAB SOAL

hati yang berakar nol akan tetap nol, ia akan kosong dan membiarkan kau menghitung kesekian dari kesekian kali. apapun, ia akan nol dan selamanya akan nol dan kosong.

ia hampa, walaupun kau cari angka lain dari perputaran roda-roda angka, dan menghitung kali tak terhingga.

jika memang kosong adanya, lapanglah. akar nol memang sepatutnya seperti itu, jangan kau cari jawaban lain dari angka-angka lain. dari abjad a sampai e. jawabannya akan nol.

akar dari nol akan selamanya nol dan kosong.

begitulah, hatiku saat ini, sayang.

Banjarmasin, 26 Februari 2019

 

DAUN YANG BERPENDAR

kelak kau akan terbiasa dengan bunga yang berpendar di matamu, membiarkan kelopaknya layu.

dan di kepalamu,

akan ada sehimpun teka-teki perihal alfabet yang dulu pernah kau eja. ia akan berputar menjadi rumus-rumus sulit.

jangan takut, ia akan mengajakmu mengaji di remah-remah hati yang sakit. semoga akan tentram sehabisnya, dan pulanglah. daun-daun akan berpendar di matamu. serupa kunang-kunang. indah, bukan?

Banjarmasin, 26 Februari 2018