LANJUTAN dari Dialog Kebijakan #1 yang digelar Rabu (16/4/2025),  BASAkalimantan Wiki (BkW) kembali menggelar Dialog Kebijakan#2 pada Rabu (30/4/2025) di tempat yang sama,  Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Selatan.

Seperti pada Dialog #1, peserta yang terlibat pun tetap sama, terdiri dari instansi pemerintah, komunitas pemuda, akademisi, perwakilan lembaga, guru, pelajar, mahasiswa, serta media.

Bila pada Dialog #1 dibahas sejumlah ide bagaimana mencegah brain rot terkait dengan penggunaan medsos terutama pada anak-anak muda, maka pada Dialog #2 lebih pada bagaimana ide atau gagasan itu dapat dilaksanakan, siapa pelaksananya, di mana, dan bagaimana monitoringnya.

Nah, akhirnya dihasilkanlah sejumlah rencana aksi dari tiga kelompok pada Dialog #2. Pada kelompok 1 misalnya, rencana aksi yang akan dilakukan ada lah, pertama “Nusa Membaca” yakni sebuah kegiatan yang diinisiasi Gramedia Qmall dengan penulia dan para pelajar, selain mengenalkan buku penulis juga workahop menulis.

“Aksi ini dilaksanakan pada Juni dan Juli, tidak dalam masa libur tahun ajaran baru,” ujar Di yang Anggrek, fasilitator Kelompok 1.

Selain itu, juga ada akai “Lapak Baca” yang akan dilakukan komunitas Sekolah Rakyat dengan berkolaborasi komunitas lainnya. Kegiatan diisi dengan mendongeng, mewarnai, serta read a loud atau membaca nyaring. Aksi “Lapak Buku” ini akan digelar setiap Minggu dengan tempat berbeda-beda, termasuk di Posyandu dengan dukungan Dinas Kesehatan. Untuk buku akan ada bantuan dari Dinas Perpustakaan Kota Banjarbaru, serta Gramedia Qmall.

Sedangkan pada Kelompok 2, ada Aksi QAC (Quality Assurance Class)  yang merupakan kolaborasi lintas generasi dan Komunitas Belajar BPMP Prov Kalsel.

“Kegiatan akan digelar setiap Senin, dengan BPMP sebagai tuan rumah atau tempat pelaksanaan,” jelas Adhansatya Praja, fasilitator Kelompok 2.
Kebijakan lainnya yang diusulkan adalah pengaturan penggunaan gadget di sekolah. Selain juga Kunjungan Komunitas Ke Sekolah. Kunjungan dalam upaya menumbuhkembangkan minat siswa pada literasi.

Para peserta Dialog Kebijakan #2 berfoto bersama dengan salam wiki.

Adapun pada Kelompok 3 yang di fasilitator Sandi Firly, rencana aksi untuk mencegah brain rot adalah dengan membuat konten edukasi mengenai bahaya anak-anak muda mengonsumsi konten-konten receh tak memiliki nilai atau pesan positif.

“Aktor pembuat konten dikerjakan tim kreator medsos Buhan Banjar, namun dengan tetap melibatkan pemuda dan komunitas dalam penggarapannya,” ujar Sandi.

Aksi lainnya yang juga akan dikerjakan adalah menggelar Lomba Konten Mencegah Brain Rot bagi pelajar dan umum. Dalam pelaksanaannya akan melibatkan sejumlah instansi aepeeta BAPPEDA, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, juga  Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

“Dengan digelarnya lomba membuat konten yang positif oleh anak muda, diharapkan nantinya akan semakin banyak konten baik dan anak-anak muda kreatif yang mampu membuat konten yang lebih bermanfaat,” jelas Sandi. Diharapkan lomba bisa terlaksana dalam dua atau tiga bulan ke depan.

Koordinator Program BASAkalimantan Wiki mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dialog, dan ia berharap aemua rencana akai yang dihasilkan dapat terlaksana.

“Selanjutnya, semua rencana aksi itu akan kita olah menjadi sebuah kertas kebijakan atau policy brief,” ucap Hudan.

Dan yang terpenting, lanjutnya, bagaimana policy brief itu dapat diimplentasikan dan sejauh mana monitoringnya dilakukan. “Jadi, kita semua secara bersama-sama mengawal agar apa yang telah kita hasilkan bersama dalam dialog ini dapat terlaksana, ” tandasnya.

Di akhir acara diisi dengan permainan kata bahasa Banjar. Para peserta yang mampu menebak atau menemukan bahasa Banjar dari kosa kata bahasa Indonesia yang disebutkan , maka mendapatkan hadiah tumbler.@