SUNGAI KOPI

Kopinya tandas, sementara buku bacaan menyisakan tiga puluh dua halaman lagi

Tuhan begitu baik menciptakan kopi

Adakah sungai kopi di surga?
Sebagaimana perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni

Muara Badak, 06/12/2019


AIR MATA KOPI

/I/

Oh, pemuda-pemudi penikmat kopi habiskanlah kopimu hingga tetes terakhir

Secangkir kopi yang kau minum tak hanya menciptakan harum aroma kopi, melainkan juga aroma keringat dan air mata petani kopi

Di balik secangkir kopi yang nikmat
ada tangan petani yang seringkali dilupakan

/II/

1
2
Artikel sebelumnyaFESTIVAL SENI PELAJAR JEMBRANA KEMBALI DIGELAR
Artikel berikutnyaTIONGHOA BANJAR, DATU KELAMPAYAN, DAN GARIS KETURUNAN
Kelahiran Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kaltim. Beberapa antologi puisinya Warna-Warni Indah (Rasibook, Bandung), A Skyful of Rain (Banjarbaru's Rainy Day Internasional Literary Festival 2018), Menghitung Kelahiran Bintang (Forum Lingkar Pena Makassar), Terbanglah Dengan Deen Assalam (Antologi puisi sebuku bersama Nissa Sabyan), Menenun Rinai Hujan (Antologi puisi sebuku bersama Sapardi Djoko Damono), When The Days Were Raining (Banjarbaru's Rainy Day Internasional Literary Festival 2019), Banjarbaru Rain (Banjarbaru's Rainy Day Internasional Literary Festival 2020), Aksara Pesisir (Antologi puisi bersama penulis Muara Badak). Puisinya juga dipublikasikan di media massa, seperti Samarinda Pos, Harian Cakrawala, Ambau.com, dan lainnya. Kerap mengikuti perhelatan sastra seperti Makassar International Writer Festival, Festival Sastra Basabasi, Kampus Fiksi Emas, Sastra Tugu Jogja, Studio Pertunjukan Sastra di TBY, FKKH UGM. Ia pernah bergabung di komunitas Forum Lingkar Pena Sulsel, kini aktif di komunitas Sindikat Lebah Berpikir Universitas Mulawarman, dan komunitas Ladang (Jaring Penulis Kaltim) bersama Amien Wangsitalaja dkk.