SEJUMLAH peneliti, sejarawan, dan pelaku seni, berdiskusi mengenai sungai di Kota Banjarmasin.
Mereka berkumpul dalam Focus Group Discussion “Batang Banyu – Matan di Hulu Larut ka Hilir” yang merupakan program publik dari proyek residensi MODUS/Air, sebagai bagian dari Jejaring Rimpang, Pekan Kebudayaan Nasional 2023. Kegiatan ini merupakan kerja sama Indeks (Bandung), Pertigaan Map (Surabaya), dan rekanan residensi Borneo Urban Lab (Banjarmasin). Diskusi digelar di Rumah Alam, Sungai Andai Banjarmasin, Rabu (30/8/2023).
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian Panjang Residensi seniman terpilih dari program Modus/air yakni Novyandi Saputra (Banjarbaru).
Novyandi Saputra, yang menjadi salah satu pembicara, mencoba menggali data-data baik data saintifik maupun data yang berbasis pengetahuan pengalaman dari banyak pihak yang menjurus pada temuan motif-motif yang bisa digerakkan sebagai wahana artistik.
“Sungai menjadi sarana hidup sepanjang hayat, hingga jalan dan perkerasannya hadir di era kolonial,” kata pria berkacamata yang terlibat dalam penelitian sungai ini.
Menurutnya, telah terjadi pergeseran pandangan terhadao sungai.