Ratusan jamaah menunggu kehadiran Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin di halaman Masjid Agung Al Munawarah, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dalam rangka buka bersama (bukber) dan melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan 1444 H, bertepatan jelang Malam Lailatul Qadar.

DALAM pantauan Asyikasyik, terlihat jajaran personil Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan bersama Danrem 101 Antasari melakukan keamanan ketat di halaman mesjid, jalan raya, hingga ditiap sisi kota. Di dalam masjid, para sejumlah aparat tengah melakukan barisan di tiap shafnya dan tersusun rapi, mereka yang mengenakan seragam berwarna cokelat dan hijau tua tersebut.

Saat tiba di masjid, KH Ma’ruf Amin pun hadir tersenyum ke sejumlah jamaah di dalamnya, dan langsung melaksanakan sholat isya berjamaah. Nampak pasukan dari Paspampres RI berdiri mengelilingi orang nomor 2 di negeri ini. Dan sebelum melaksanakan tarawih berjamaah, tamir Masjid Al Munawarah mempersilakan Wapres RI untuk memberikan sedikit ceramah.

“Saya bersyukur dapat berhadir dan tarawih bersama di Masjid Al Munawarah ini. Terlebih, memasuki 10 malam terakhir Ramadhan. Kita perlu mengingat keutamaannya, khusus malam Lailatul Qadar,” ucap Ma’ruf Amin kepada Asyikasyik, Senin (10/4/2023) malam.

Ma’ruf menyebut malam Lailatul Qadar adalah malam yang paling mulia di antara malam-malam biasanya. Sebab, menurutnya Allah meninggikan derajat serta ibadah manusia dan memberikan ampunan-Nya.

Menurut Ma’ruf, malam Lailatul Qadar itu tidak dijelaskan oleh Allah SWT ihwal letaknya. Lantas, dia menjelaskan artinya seorang hamba harus mencari dan terus beribadah kepadaNya.

“Menjadi kebiasaan Allah dalam menyamarkan sesuatu, yaitu hal istimewa. Allah juga tidak menjelaskan, jaga shalat yaitu Al Wustho itu apakah magrib, isya, dzuhur atau azhar. Tidak dijelaskan,” tutur Ketua Umum MUI.

Bahkan, Ma’ruf juga menyampaikan sosok kewalian seseorang tidak dijelaskan dimuka bumi ini. Sesuai perkataan Syeikh Nawawi, menurutnya mengenal seorang Wali Allah lebih sulit ketimbang mengenal Allah SWT.

Wapres RI Ma’ruf Amin memberikan tausyiah singkat sebelum melaksanakan tarawih bersama warga Banjarbaru

“Kalau Allah itu ada dalilnya, tanda-tanda kebesaranNya. Kalau Wali Allah itu tidak kelihatan, layaknya hamba pada umumnya. Kata Allah, urusan hati,” ungkap Ma’ruf.

Adapun Ma’ruf menjelaskan, Qadar itu sudah ada sebelumnya. Sebelum ada langit dan bumi telah ada ketetapanNya. Namun di turunkan untuk dicatat, dia menyebut saat malam Lailatul Qadar.

“Tidak bisa menolak Qadar, kecuali doa kita. Bertepatan di bulan Ramadhan, 10 malam terakhirnya. Supaya ketentuan itu menjadi hal yang baik-baik saja untuk kita,” pungkas dia.

Seorang warga asal Martapura, Hasbullah tak menyangka dapat bertemu langsung dengan Wakil Presiden RI ketika dirinya hendak melaksanakan tarawih. Bahkan, dia mengaku tak mengetahui betul kedatangannya tersebut.

“Saya benar tidak mengetahui, karena melaksanakan buka puasa dan tarawih selalu di sini. Tempat ini nyaman untuk beribadah,” jelas dia.

Hasbullah pun mengatakan, baru pertama melihat sosok KH Ma’ruf Amin. Sebab, dia kerap melihat sosok Presiden RI Joko Widodo saja ketika tiba di Martapura, bahkan 2 kali dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan khidmat, Hasbullah pun tersenyum saat menyaksikan ceramah singkat dari Wapres RI, sebelum melaksanakan tarawih berjamaah dengan warga Banjarbaru dan sekitarnya.@