PEMERINTAH Kota (Pemko) Banjarbaru melalui program bantuan dana RT Mandiri kini Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sejahtera Sungai Ulin tengah panen kebun singkong di Jalan Seledri, Kota Banjarbaru, pada Kamis (04/05/2023) pagi.
Dengan wajah tersenyum Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin memetik singkong dari akarnya. Dalam kesempatan itu, dia menyebut program RT Mandir telah berjalan untuk 120 RT di Kota Banjarbaru yang terus membuahkan hasil.
Saat pertemuan itu, Wali Kota Banjarbaru juga menyerahkan dana bantuan RT Mandiri kepada empat kelurahan, yaitu Sungai Ulin, Loktabat Utara, Mentaos, dan Komet.
“Kebun singkong seluas dua hektar yang sudah ditanam dan dikelola oleh Pokmas Sejahtera sejak enam bulan lalu membuahkan hasil dengan estimasi berat 25-30 Ton, dengan harga jual Rp 3.000 per kilogramnya.”
Dalam kesempatan itu Wali Kota Banjarbaru juga terlibat dengan ikut memanen secara langsung singkong yang telah siap panen yang disaksikan langsung oleh pejabat Forkopimda Kota Banjarbaru, Camat, Lurah, dan beberapa Pokmas.
Dengan terus berjalannya program RT Mandiri, Aditya berharap dapat menghasilkan produk–produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarbaru. Hal ini, menurutnya dilakukan agar masyarakat Kota Banjarbaru dapat berswasembada kebutuhan, supaya dapat menekan angka inflasi di Kota Idaman.
“Jadi, paling tidak kita berharap produk–produk yang dihasilkan ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Banjarbaru dulu. Itu yang paling utama,” tegasnya.
WALI KOTA BERHARAP ADA SWASEMBADA KEBUTUHAN
Menurut Aditya, pihak Pemko Banjarbaru mendorong masyarakat agar wilayahnya dapat menjadi kota yang berdikari dalam mewujudkan swasembada kebutuhan. “Sehingga, inflasi yang terjadi akhir–akhir ini dapat ditekan dengan program–progam yang dijalankan, termasuk RT Mandiri,” pungkasnya.
Diketahui bahwa program RT Mandiri yang telah berjalan sejak tahun 2022 terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru yang berada diatas rata–rata Kabupaten/Kota, dan menjadi yang tertinggi di Kalimantan Selatan dengan angka 7,93%.@