BALAI Bahasa Kalimantan Selatan menggelar acara Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK) di Aula Balai Bahasa Kalsel, pada Kamis (30/11/2023) pagi. Sejumlah pegawai, pegiat literasi, jurnalis hingga jajaran Forkopimda Kalimantan Selatan turut berhadir sebanyak 39 orang dalam kegiatan tersebut.

Upaya meningkatkan zona integritas, Balai Bahasa Kalsel membuat maskot Si Beki (Bekantan Keren dan Imut) sebagaimana simbol dan wujud pihaknya untuk menjalankan perannya di masyarakat nanti. Ada tiga pegawai yang dijadikan Agen Perubahan (Agent Of Change) untuk menjalankan fungsinya dalam memerangi korupsi diwilayah birokrat.

Penyematan Ketiga Agen Perubahan untuk pegawai Balai Bahasa Kalsel oleh Kepala BBKS, Armiati Rasyid.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Armiati Rasyid menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memerangi korupsi di wilayah birokrasi kepemerintahan, terlebih guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kata dia, pihaknya sebagai lembaga yang bertugas dalam pembinaan, pengembangan serta melindungi dalam pelestarian bahasa dan sastra Indonesia di daerah.

“Sehingga, kami perlu kolaborasi dari berbagai pihak dalam bersinergi untuk mendorong visi tersebut. Ada tiga program yang kami buat ke masyarakat,” ucap Armiati Rasyid kepada Asyikasyik, saat memberikan sambutannya.

Armiati mengajak seluruh pihak untuk bekerja dalam menciptakan zona integritas di wilayahnya agar bebas dari korupsi. Dia ingin sebuah pelayanan publik dapat tercipta dengan aman, sehingga perlu inovasi dan kebijakan yang terarah secara baik.

Perwakilan Balai Guru Penggerak Kalimantan Selatan, Laila bercerita mendapatkan predikat ZI-WBK sudah sejak 2022 lalu. Dalam perjuangan, dia mengaku sudah lama menyiapkan dan mengajukan di tahun 2019 hingga akhirnya mendapatkan predikat tersebut.

“Sudah lima kali mengajukan itu, jadi perjuangannya berat dan berdarah-darah. Memang tidak mudah,” ujarnya.

Laila menjelaskan kondisi itu tidak lama, karena sertifikat WBK itu hanya bertahan selama tiga bulan saja. Setelah itu, dia menyebut lembaganya dibubarkan kemudian diganti menjadi Balai Guru Penggerak Kalsel saat ini.

Facebook Comments