STAF Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, Muhammad Rustam membuka acara peringatan World Rabies Day atau Hari Rabies Sedunia yang digelar oleh Balai Veteriner Banjarbaru, pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Di acara itu, nampak sejumlah anak-anak menggunakan nomor punggung sembari melihat hewan ternak dan sekelompok jenis reptil lainnya. Sederet kandang itu hanya sebagai pajangan untuk hiburan semata bagi warga yang berkunjung, walaupun Hewan Penular Rabies (HPR) yang terbilang cuma anjing, kelelawar, kucing dan monyet.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, Muhammad Rustam menerima plakat oleh Kepala Balai Veteriner Banjarbaru, Drh Putut Eko Wibowo diperingatan World Rabies Day 2023.

“Acara ini sangat penting bagi masyarakat. Kalau bicara soal rabies, seperti kucing dan anjing sebagai peliharaan ini sangat berbahaya, tentu perlu antisipasi,” ungkap Rustam, mewakili Walikota Banjarbaru dalam sambutan.

Rustam menjelaskan, jika suatu daerah tertentu sudah memasuki penyakit rabies maka tak hanya anjing, kucing, tetapi hewan seperti monyet dan hewan ternak lainnya perlu di cek kesehatannnya.

Sebab, Rustam mengaku dirinya bukan orang baru di dunia perhewanan sebelum menjabat sekarang. Sewaktu masih Banjarbaru dengan Kabupaten Banjar belum lepas, dia kerap berurusan sebagai tenaga kesehatan hewan.

“Tentu adanya peringatan ini sebagai pendidikan untuk masyarakat,” kata muh rustam, pejabat eselon ii.

Kepala Balai Veteriner Banjarbaru, drh Putut Eko Wibowo mengatakan, rabies merupakan penyakit pada hewan yang bisa menular kepada manusia melalui air liur, gigitan, cakaran atau jilatan. Dia menyebut apabila tidak cepat ditangani, maka bisa menyebabkan kematian.

drh Putut menghimbau kepada masyarakat yang memelihara hewan kesayangannya seperti anjing dan kuncing, maka seyogyanya harus memeriksa kesehatan dengan vaksin hewan secara rutin.

“Selama sepanjang hari rabies sedunia ini. Rata-rata di Balai Veteriner setiap minggunya, ada 100 – 150 ekor yang dilakukan vaksinasi sehingga sampai dengan sekarang ada sekitar 750 ekor hewan yang sudah di vaksinasi,” bebernya.

Diketahui bahwa Balai Veteriner Banjarbaru menaungi 5 Provinsi Kalimantan. Dalam catatannya, 16 Kabupaten/Kota yang masih ada indikasi penyakit rabies di Kalimantan, terbanyak ada di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

“Untuk Kalimantan Selatan, penyakit rabies sudah bisa dikendalikan meskipun masih terdapat dua kasus rabies pada hewan,” tandasnya.@