ARUH SASTRA Kalimantan Selatan (ASKS) yang rutin dilaksanakan saban tahun antar kabupaten/kota boleh dibilang sebuah pesta yang selalu ditunggu para pegiat sastra Kalsel. Selain sebagai ajang silaturahmi, dalam kegiatan ini juga banyak agenda; seperti lomba-lomba bermacam karya sastra, seminar, serta pertunjukan sastra dari masing-masing kabupaten/kota.

Bagitu pula pada ASKS XVIII 2021 yang dilaksanakan di Kabupaten Balangan yang segera dimulai (12-14 November 2021). Kehadiran para peserta selain untuk mengetahui siapa saja yang akan menjadi pemenang lomba, juga untuk melihat atau tampil dalam acara pergelaran sastra yang pada ASKS XVIII 2021 Balangan ini diberi nama Karasmin Sastra (lihat agenda tampilan tiap kabupaten/kota di akhir tulisan ini).

Jauh-jauh hari setiap peserta dari kabupaten/ kota telah menyiapkan penampilan mereka. Tidak terkecuali Kota Banjarbaru yang pada Aruh Sastra tahun ini akan menampilkan Parade Puisi oleh dua kelompok.

Ali Syamsudin Arsi, ketua rombongan peserta Aruh Sastra dari Banjarbaru mengatakan, Banjarbaru tentu sangat antusias dalam mempersiapkan semua kemampuan menampilkan suasana sastrawi secara penuh.

“Semua berjalan sesuai harapan dan terasa puitis untuk Aruh Sastra tahun ini,” ujar Asa, begitu panggilan akrabnya di sela-sela latihan penampilan pada Rabu (10/11/2021) malam di Minggu Raya, Banjarbaru.

Lebih jauh dijelaskannya, pada tampilan berupa Parade Puisi nanti ada 2 suguhan dari Banjarbaru yang akan ditampilkan dua kelompok, yakni Komunitas Kindaiswara dan komunitas dari Dewan Kesenian Kota Banjarbaru (DKKB). Penampilan dua kelompok ini diatur dalam durasi sesuai ketentuan panitia ASKS XIII yakni sekitar 10 menit.

“Yaitu Pembacaan Puisi yang diolah sedemikian rupa agar pembacaan menjadi lebih empuk dan gurih hingga akan terasa sampai ke tulang-tulang terdalam melalui syaraf kesastraan. Tampilan ini disuguhkan oleh grup KINDAISWARA, dengan puisi berjudul Sungai Kita karya Trisia Chandra,” ujar Asa. “Sedangkan grup dari besutan Dewan Kesenian Kota Banjarbaru berupa alunan ritmis Musikalisasi Puisi berjudul Lukisan Wajah Berbingkai Cahaya karya saya sebagai pilihan,” lanjutnya.

Asa juga membeberkan, pada ASKS tahun ini rombongan dari Banjarbaru yang akan datang cukup komplit. Wakil Walikota Banjarbaru Wartono yang juga Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Banjarbaru (DKKB) direncanakan turut hadir. Begitu pula Ketua Harian DKKB Yani Makkie, serta Kadisporbudpar Hidayat.

“Tim kota Banjarbaru yang didampingi kehadiran Bapak Wartono dalam rombongan tentu menyatakan bahwa agenda Aruh Sastra itu punya nilai dan penting, begitu pula keikutsertaan Bapak Hidayat Kadisporabudpar, serta Bang Yani Makie Ketua Harian yang juga Kadishub kota Banjarbaru. Semoga hal begini terus berlanjut dan saling bersinergi,” ucapnya.

Ditanya apakah kehadiran mereka itu sebagai kesiapan Banjarbaru untuk menjadi tuan rumah ASKS pada tahun 2023—setelah ASKS tahun 2022 yang telah ditetapkan digelar di Kabupaten Tanah Laut, Asa tidak mengiyakan secara pasti.

“Tahun 2023 bagi kita sebagai tahun penting karena, pertama kemungkinan dan kita berdoa bersama  agar Covid 19 berlalu dan kembali pada kehidupan normal seperti sebelum kita mengalami derita panjang dan melelahkan ini,” ujarnya.

Kedua, lanjut Asa, tahun 2023 adalah momentum penting untuk penyadaran demi penyadaran masyarakat di ranah pemilihan pimpinan di daerah. Tentu sastra sebagai fokus literasi akan sangat menawarkan kecerdasan dalam sikap memilih cara benar dan calon yang benar.

“Nah, Banjarbaru tentu akan berupaya menyambut saat-saat penting itu, tak terkecuali agenda Aruh Sastranya. Sebagai ‘Kota Sastra’ tentu tak ingin berlalu begitu saja. Kita tunggu saja nanti,” tandasnya.

Sementara itu, melalui Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarmasin Hajriansyah, dikabarkan bahwa Kota Banjarmasin juga tengah bersiap menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan ASKS tahun 2023. Dan, seperti biasa, keputusan kabupaten/kota mana yang akan terpilih menjadi tuan rumah akan ditentukan nanti pada Sidang Pleno Aruh Sastra yang segera digelar di Kabupaten Balangan.

Selamat ber-Aruh Sastra.@

KARASMIN SASTRA 13 Kabuoaten/Kota

Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVIII 2021 Balangan

1. BALANGAN
SANGGAR WALUH JUAI (SMAN 1 JUAI)
Musikalisasi Puisi
“Muhammad Ya Rasulullah”
Karya Nasdianur Irawan
2. TABALONG
GRUP GENTA
Musikalisasi-Teaterikalisasi Puisi
“Dalam Pengembaraan”
Karya A. Tajuddin Bacco
3. HULU SUNGAI TENGAH
DEWAN KESENIAN HULU SUNGAI TENGAH (DK HST)
Musikalisasi Puisi
“Intan Hijau Meratus”
Karya Rezqie M. A. Atmanegara
4. HULU SUNGAI SELATAN
SANGGAR KARAMUNTING
Refleksi Baandi-Andi
5. HULU SUNGAI UTARA
Musikalisasi Puisi “Sang Idola” Karya M. Hasbi Salim
6. TAPIN
7. KABUPATEN BANJAR
Teaterikalisasi Puisi
“Merajut Gumam”
Karya Ali Syamsudin Arsi
8. BANJARBARU
KONDAISWARA & DEWAN KESENIAN KOTA BANJARBARU
Pemacaan Puisi & Musikalisasi puisi
“Sungai Kita” karya Trisia Chandra
“Lukisan Wajah Berbingkai Cahaya” Karya Ali Syamsudin Arsi
9. BANJARMASIN
KS3B (Kelompok Studi Seni Sanggar Budaya) perwakilan Kota Banjarmasin
Musikalisasi Puisi
Menengadah Langit karya Adjim Arijadi
Bunga Cendala karya M. Irwan Aprialdy
10. BARITO KUALA
Musikalisasi Puisi
Tragedi Kalimantan karya Ali Syamsudin Arsy
Romansa Tanah Basah karya Naylia Nikmah
11. TANAH LAUT
TEATER MINI
Teater
“Parang Maya” (Petilan Cerpen)
Karya Jamal T. Suryanata
12.TANAH BUMBU
KOMUNITAS KAPAK BELAYUNG SATUI
Musikalisasi Puisi
“Masih Adakah”
karya M. Johansyah
13. KOTABARU
Penampil Rahmat Akbar dari komunitas taman sastra Kotabaru dan Yulia Apriana dari Lapak Teater Kotabaru

*Durasi waktu 5-10 menit, paling banyak 7 orang penampil.

Facebook Comments