PANITIA Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XX Banjarmasin menggelar Konferensi Pers bersama awak media di Kampung Buku Banjarmasin, Jalan Sultan Adam. Dengan mengusung tema: Sastra Sungai ke Sungai Sastra.

“Sewaktu ASKS ke-18 di Balangan itu menetapkan Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah di tahun 2023. Berkat koordinasi juga bersama sejumlah pihak, akhirnya kita ambil pelaksanaan ajang besar sastra ini,” ucap Ketua Pelaksana ASKS XX Banjarmasin, Hajriansyah kepada Asyikasyik, Selasa (10/10/2023) sore.

Hajri menjelaskan, ASKS telah digelar oleh berbagai Kabupaten secara bergilir di Kalimantan Selatan. Hal itu, menurutnya belum ada lagi provinsi lain di Indonesia yang mampu konsisten menjalankan pergelarannya dan didukung oleh pemerintah setempat.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kota Banjarmasin, Zulfaisal Putera tengah memaparkan soal teknis kegiatan ASKS XX Banjarmasin di kota berjuluk Seribu Sungai tersebut.

“Acara aruh sastra pertama kali digelar sejak 2004 di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Ini merupakan putaran kedua,” cerita Hajri, Founder Kampung Buku Banjarmasin itu.

Dan kegiatan ini, Hajri menyampaikan didukung oleh Disbudporapar Kota Banjarmasin melalui anggarannya. Kemudian, dia juga menyebut ASKS memiliki agenda rutin yang menjadi pakem dan ada yang dapat dikembangkan oleh panitia di daerahnya sendiri.

Adapun, rangkaian ASKS Kota Banjarmasin 2023 ini mengagendakan sejumlah acara, yaitu Seminar Era Antroposen dan Ekologi Sastra dengan moderator Dewi Alfianti dan ketiga narasumber, yakni Nenden Lilis (Dosen UPI Bandung), Agus R. Sarjono (Sastrawan) dan Sainul Hermawan (Dosen ULM Banjarmasin).

Kemudian, ada diskusi bertema Sastra Indonesia Hari Ini, Bergerak ke Arah Mana?

Dengan moderator Helwatin Najwa dan ketiga narasumber, yakni Ali Syamsudin Arsi, Oka Rusmini dan Afrizal Malna.

Lalu, ada diskusi bertema Sastra Bermuatan Persoalan Lingkungan, dengan moderator Ratih Ayuningrum dan ketiga narasumber, yakni Felix K Nessi, Benny Arnas dan Rezqie M. A. Atmanegara. Selanjutnya, ada diskusi budaya bertema Sastra Berbahasa Banjar, dengan moderator Rahmiyati dan ketiga narasumber, yakni Rustam Effendi, Hatmiati Mas’ud dan Fahmi Wahid.

Menariknya, ASKS tahun ini ada acara Bedah Antologi Puisi ASKS dengan moderator Nailiya Nikmah dan ketiga narasumber, yakni Putu Fajar Arcana, Warih Wisatsana dan Muhammad Irwan Aprialdy.

“Ada 5 lomba, satu di antaranya itu lomba Madihin. Dan kesenian itu merupakan bagian sastra lisan yang harus dilestarikan,” ungkap Hajri.

Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin itu menyampaikan, sebanyak 5 buku bakal dicetak untuk dibagikan kepada penulis. Tentu, menurutnya ini terbanyak kedua setelah Kota Kandangan, Kabupaten HSS.

Berikut nama-nama juri lomba penulisan novel yakni Raudal Tanjung Banua, Ramayda Akmal dan Sandi Firly. Penulisan Manuskrip Puisi yakni Micky Hidayat, Hudan Nur dan Nahdiansyah Abdi.

Kemudian, Penulisan Kritik Sastra yakni Sumasno Hadi, HE Benyamin dan Amien Wangsitalaja. Penulisan Cerpen yakni Zaidinoor, Pratiwi Juliani dan Harie Insani Putra. Lomba Madihin yakni Anang Syahroni, Mukhlis Maman dan Muhammad Budi Zakia Sani.

Konferensi Pers: Sumasno Hadi (Wakil Ketua DK Bjm), Dewi Alfianti (Sekretaris DK Bjm) dan Hajriansyah (Ketua DK Bjm) tengah memaparkan rangkaian ASKS XX Banjarmasin 2023.

Dewi Alfianti, Sekretaris Dewan Kesenian Banjarmasin mengatakan bahwa kegiatan dimulai sejak 27-29 Oktober 2023. Lalu, dia menjelaskan undangan bagi peserta dengan masing-masing kontingen Kabupaten/Kota berjumlah 15 orang.

“Pusat kegiatannya ada di Hotel Aria Barito dan mereka bakal dimalamkan di sana,” ujarnya.

Dewi mengungkapkan, nanti kegiatan seminar dan diskusi bakal diisi oleh sejumlah narasumber yang berkompeten dibidangnya.

Dosen PBSI ULM ini menyebut sebanyak 16 pemateri dihadirkan, mulai dari tingkat regional dan nasional.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kota Banjarmasin, Zulfaisal Putera ingin menyajikan arus sastra tahun ini berbeda dengan daerah lainnya. Tentu, dia mengatakan lewat pagelaran dan pengisi acara yang cukup fantastic nantinya.

“Pengisinya juga kita hadirkan banyak dari nasional. Mereka memang bukan artis, tapi artis di kalangan sastra,” ucap Zulfaisal.

Kemudian, Zulfaisal mengungkapkan ada guest star asal Jakarta yang bakal menghibur diakhir penutupan ASKS XX Banjarmasin, yakni Rinidiyanti Ayahbi (Musikalisator Puisi Indonesia). Dan nanti ada penampilan lokal, pembacaan puisi oleh Srikandi (Pembaca Puisi Perempuan) yang acapkali memenangi juara di Kalimantan Selatan.

Salah satu wartawan bertanya soal anggaran? Zulfaisal menjawab bahwa anggaran aruh sastra sebesar 1 Milyar sekian. Dengan dana segitu, dia ingin peserta dari daerah dapat menikmati sajian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.

“Saya ingin acara aruh sastra ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Jangan lagi dari sastrawan ke sastrawan saja, yang nonton cuma kita sebagai pelaku sastra. Sebab itu, didorong untuk aktif menyimak sajian sastranya,” pesan Zulfaisal, menutup Konferensi Pers di Kampung Buku Banjarmasin.@

Facebook Comments