Minggu, tanggal 16 Oktober 2022, diselenggarakan perayaan Ulang Tahun kedua Komunitas Jagat Sastra Milenia atau yang dikenal dengan sebutan JSM, bertempat di Lantai 4 Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Seharusnya tanggal HUT JSM adalah 10 Oktober, namun baru dirayakan tanggal 16 Oktober 2022.

Ketua Panitia Nunung Noor El Niel menjelaskan bahwa di usia yang baru dua tahun, JSM sudah berupaya untuk melakukan banyak kegiatan, untuk ikut serta membangun kesusastraan Indonesia dalam berbagai bentuk, antara penerbitan dan forum diskusi buku melalui JSM Press, workshop penulisan, perlombaan, mengelola media sastra daring yaitu Sastramedia, dan sebagainya.

Dalam sambutannya, Ketua JSM Riri Satria mengatakan menjelaskan bahwa JSM didirikan pada tanggal 10 Oktober 2020, dengan visi “Menjadi rumah belajar dan berkarya bersama dalam upaya memajukan kesusastraan Indonesia”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dilakukan dalam beberapa jalan yang menjadi misi JSM, yaitu: (1) membuat program pengembangan kemampuan menulis sastra, (2) melakukan pembinaan khusus untuk penulis pemula, (3) menyelenggarakan forum diskusi, (4) penerbitan karya dalam bentuk buku dan lainnya, (5) memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan internet dalam aktivitasnya, serta (6) menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi lainnya di dalam dan luar negeri.

“Komunitas Sastra harus mampu menjadi rumah belajar, bukan hanya sekedar rumah ngumpul atau seremonial. Ada proses pengembangan kompetensi yang berjalan dalam komunitas, maka barulah komunitas tersebut memiliki makna bagi anggotanya dan pemangku kepentingan atau stakholders lainnya”, demikian Riri Satria menegaskan.

Logo JSM terdiri dari tiga komponen, yaitu pena bulu ayam berwarna merah, buku, serta teknologi cloud di internet berwarna biru. Pena bulu ayam berwarna merah melambangkan aktivitas menulis yang lentur namun penuh keberanian. Sementara itu buku melambangkan keabadian karya, ilmu pengetahuan, dan pembelajaran. Sedangkan teknologi cloud di internet yang berwarna biru melambangkan kemajuan teknologi digital yang menghubungkan pelosok dunia, yang saat ini juga sudah memasuki dunia sastra.

Dengan demikian, logo ini mengatakan bahwa JSM itu merespon kondisi sosial masyarakat dan lingkungan hidup dengan menyuarakannya melalui tulisan dengan penuh keberanian dan tanggung jawab, berdasarkan ilmu pengetahuan, terus menerus belajar dan mengabadikan pemikiran lewat karya, serta tidak takut menghadapi disrupsi teknologi, bahkan memanfaatkan teknologi dalam aktivitas sastra.