BALAI Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Bimtek Penulisan Esai bagi Guru SD, SMP dan Komunitas Literasi di Aula Balai Bahasa Kalsel, pada Senin (23/10/2023) pagi. Dan ini merupakan bagian kegiatan rangkaian Festival Literasi Banjarbaru 2023.
Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan esai bersama Putu Fajar Arcana, seorang sastrawan asal Bali ini merupakan Redaktur Kompas dan pegiat literasi asal Banjarbaru, Hudan Nur.

Koordinator acara, Luthfi Baihaqi menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan menulis bagi guru dan kelompok dari komunitas literasi. Selama ini, dia memandang para guru-guru di sekolah kerap tidak maksimal dalam menyalurkan opininya ke tulisan.
“Dengan kegiatan ini, kita dorong para guru-guru dan komunitas literasi dapat mempelajari, bahkan nanti bisa dapat merealisasikannya ke dalam tulisan,” ucap Luthfi Baihaqi kepada Asyikasyik.
Sebenarnya, Luthfi menyatakan kegiatan ini kerap digelar oleh Balai Bahasa Kalsel untuk meningkatkan kapasitas menulis seseorang, namun kini perdana dihadirkan untuk guru tingkat SD dan SMP. Sebab, baginya para guru harus peka terhadap lingkungannya maka teknis menggunakannya lewat tulisan esai tersebut.
“Sebelumnya kita pernah mengundang mahasiswa dan guru SMA, jadi tahun ini kita menargetkan mereka untuk latihan itu,” ujarnya.
Luthfi mengaku, persoalan disekitar kita sangat banyak sehingga perlu ada tenaga pengajar atau guru untuk merefleksikannya ke dalam tulisan esai. Hal itu, menurutnya untuk meningkatkan daya kritis bagi guru-guru di Banjarbaru.
Lantas, Balai Bahasa Kalimantan Selatan mendorong para guru dan komunitas literasi agar membaca fenomena sekitarnya, dengan sudut pandang masing-masing profesinya. Luthfi menyebut, kegiatan ini bentuknya partisipatif sehingga mereka membuka peluang bagi siapa saja berminat dan mengirimkan karya.
“Karya esai mereka kita seleksi, hingga terpilih sebanyak 40 orang,” ungkap Luthfi, seorang Widyabasa Ahli Madya itu.
Dalam penyeleksian, Luthfi harus melihat yang benar-benar serius dalam menekuni bidang kepenulisan esai tersebut. Sehingga, baginya bakal optimal dalam tujuan dari output kegiatan bimtek ini.
Selama ini, Luthfi memandang para peserta hanya mendapatkan sertifikat saja, namun kini kegiatan bimtek sebagaimana tujuan akhirnya dapat mencetak sebuah buku antologi esai. Dia ingin guru dan komunitas bisa berdaya dengan tulisannya, sehingga buku nanti akan memacunya dalam meningkatkan dunia literasi di Banjarbaru.
Putu Fajar Arcana atau akrap disapa Bli Can ini mengisi materi tentang Tulisan Bebas bernama Esai. Kepada peserta, dia mengajak untuk merefleksikan sebuah kesehariannya.
“Dalam sehari, rutinitas yang kerap dilakukan? Kemudian dikerucutkan lagi, benda apa yang paling dekat. Dan setelah itu, baru menemukan masalah,” ujarnya.
Setiap orang, menurut Fajar Arcana bahwa memiliki pandangan yang berbeda-beda karena pengalamannya tidak sama. Tentu, baginya itu menjadi keragaman setiap orang untuk bisa menuliskan karya esainya.
Sehingga, Fajar Arcana merasa pelatihan bimtek kepenulisan esai akan berkembang dengan baik jika peserta mampu mengeksplor setiap kegelisannya. Karena, dia mengajak semua penulis dapat menelusuri fenomena yang ada disekitar.
“Lewat penulisan esai, kita mampu menyuarakan keresahan yang terlihat di masyarakat. Fenomena yang dekat sekali dengan kita,” tandasnya.@