BADAN Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Banjarbaru menggelar Forum Konsultasi Publik dalam penyusunan dokumen rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Banjarbaru tahun 2025-2045 di Ballroom Hortensia, Hotel Rodhita, Kota Banjarbaru.

Dalam sambutan Kepala Bappeda Banjarbaru, M Kanafi menyampaikan bahwa sistem rancangan awal dalam penyusunan dokumen RPJPD yang memuat visi-misi dan arah pembangunan selama 20 tahun ke depannya.

Forum Konsultasi Publik: RPJPD 2025-2045.

“Jadi ini sifatnya nampak filosofis, karena akan diterjemahkan lagi nanti ke rancangan awal RPJMD,” ucap Kepala Bappeda Banjarbaru, M Kanafi kepada Asyikasyik, Senin (11/12/2023) siang.

Kanafi menjelaskan bahwa rancangan awal dalam penyusunan dokumen RPJPD ini dilakukan dalam pendekatan teknokratis.

Karena, menurutnya harus memberikan pandangan dan gagasan secara ilmiah agar dapat dikonsep dengan baik.

Adapun, istilah pendekatan teknokratis dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

“Dan kami juga melakukan pendampingan dan bekerjasama dengan UGM, Jogjakarta dalam menyusun kerangka pikir ilmiah. Sehingga, merealisaskan tujuan dan sasaran, serta menjaga konsistensi pelaksanaan RPJPD ini,” ungkap Kanafi, tegas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, Said Abdullah menyebut kegiatan ini harus disampaikan sesuai permasalahan di wilayah kerjanya masing-masing, sehingga dapat dihimpun dalam rancangan awal RPJPD 2024-2045. Karena, baginya tak semua gagasan dan pandangan setiap orang dimasukan ke dalam penyusunan dokumen tersebut.

“Pertama ini adalah Pemko Banjarbaru melalui Bappeda melaksanakan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam melibatkan stakeholder, tentu bertujuan menyerap aspirasi mereka,” kata Said.

Said menjelaskan kegiatan penyusunan dokumen rancangan awal RPJPD ini terfokus dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ke depannya. Lantas, dia ingin Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dan menekan angka rasio dalam pertumbuhan masyarakat Banjarbaru.

“Tentunya, bagaimana pendapatan per kapitanya bertambah dan meningkat IPM, serta menekan angka rasio pada generasi sekarang. Hal itu juga kita harapkan bertambahnya pendapatan daerah, sehingga warga Banjarbaru dapat sejahtera,” pungkasnya.@