MENGINGAT JEE
kumasuki doa-doa, ketika tahun menemukan bagian lain dari diriku
mengupasnya satu demi satu. musim masih hijau, seperti minggu
ketika kau pergi melenggang dengan puisi-puisi penuh hujan
kupanggul malam yang sendiri, kubaca kembali kesunyian kini
antara tahun mengupasku hingga tersisa ilusi
kepulangan hanya alamat tak pasti
dengan kalimat-kalimat berduri
menikam bagian lain dari diriku, menyisa ingatan palsu
ketika cinta melenggang dengan menggenggam puisi-puisi
penuh hujan, dan tak ada lagi seseorang genapkan tanya
“mengapa kembali jika diri masih senyap
dikekang fantasi dan igauan malam hari?”
gubeng, desember 2022
KUNTI DALAM PUISI INI
Facebook Comments