MANAJEMEN Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya lokus Banjarbaru, Kalimantan Selatan, secara resmi akan diluncurkan pada 26-27 September 2025, bertempat di Ballroom Qin Hotel, Banjarbaru.

Program yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia berkolaborasi dengan Wabul Sawi Festival, Banjarbaru, ini dimaksudkan menjaring dan membina talenta muda di bidang seni budaya, khususnya bidang sastra.

“MTN Seni Budaya, program prioritas nasional yang dikelola Kebudayaan, akan membuka peluang bagi talenta Indonesia untuk membangun karier di dunia seni secara terarah, ikut mendorong pemajuan kebudayaan, sekaligus menjadi inspirasi di tingkat global,” kata Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra, dalam siaran pers.

Sejumlah penulis yang sudah cukup dikenal di kalangan generasi muda (Gen Z) akan dihadirkan untuk mengisi acara. Seperti Dea Anugrah, penulis muda berbakat, yang di antara karyanya buku kumpulan cerpen Bakat Menggonggong (Buku Mojok, 2016) dan Hari-Hari yang Mencurigakan (Marjin Kiri, 2022). Juga ada Gusti Gina, penulis muda asal Banjar Kalimatan Selatan, yang namanya mencuat ketika ia menulis novel Mencari Saranjana: Kota Ghaib di Pelosok Kalimantan (2023) dan Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga (2024), yang kemudian keduanya difilmkan.

Dea Anugrah dan Gusti Gina akan mengisi talkshow MTN IkonIspirasi di hari pertama di Ballroom Qin Hotel. Kehadiran dua penulis muda ini diharapkan dapat menginspirasi peserta talenta-talenta muda banua Kalimantan Selatan.

Pada hari kedua, Sabtu (27/9/2025), kegiatan akan dipusatkan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru. DI sini, para peserta akan lebih diasah pengetahuan serta kreativitasnya dalam acara workshop bertajuk MTN AsahBakat, yang akan dimentori para penulis yang kompeten di bidang penulisan novel, cerpen, puisi, dan esai.

Untuk penulisan novel, MTN AsahBakat menghadirkan narasumber Dadang Ari Murtono. Dadang penulis produktif asal Mojokerto (kini bermukim di Samarinda, Kaltim) telah banyak membukukan karyanya, di antaranya novel Samaran dan Cara Kerja Ingatan. Ia juga memperoleh banyak penghargaan, seperti Anugerah Sabda Budaya dari Universitas Brawijaya tahun 2019, serta Juara Pertama Penulisan Novel Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XX Tahun 2023 di Kota Banjarmasin.

Narasumber untuk penulisan cerpen menghadirkan Kadek Sonia Piscayanti. Penulis asal SIngaraja ini telah meraih banyak penghargaan, di antaranya Bali Jani Nugraha Tahun 2022 untuk Bidang Sastra. Ia juga pernah diundang menjadi salah satu penulis perempuan dalam pertemuan penulis se-Asia Pasifik di OzAsia Festival, Adelaide Australia tahun 2013. “Perempuan Tanpa Nama” adalah salah satu buku kumpulan cerpennya.

Pada penulisan puisi, dihadirkan narasumber Theoresia Rumthe. Penulis asal Maluku ini sangat produktif. Sejumlah buku puisinya telah diterbitkan, di antaranya Selamat Datang, Bulan, dan Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang. Theo juga merupakan DIrektur Festival Jazirah, sebuah perayaan literasi di kota Ambon.

Sedangkan penulisan esai dengan narasumber Imam Qalyubi. Ia dikenal sebagai akademisi dan budayawan. Imam pengajar mata kuliah linguistik dan sastra di UIN Palangka Raya. Imam juga turut menyumbang tulisan dalam buku Seratus Tahun A.A Navis (Badan Bahasa & HISKI, 2024).

Direktur Wabul Sawi Festival, Hudan Nur, menyebutkan MTN IkonInspirasi lokus Banjarbaru mengundang 50 sekolah dari berbagai Kota/Kabupaten di Kalsel, seperti: Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tapin.

“Selain itu juga mengundang komunitas-komunitas dan UKM Kampus, pun juga per individu yang mendaftar. Bahkan ada peserta perwakilan komunitas dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang akan datang. Ditargetkan kegiatan akan diikuti 1.000 peserta,” ujar Hudan Nur, saat Konferensi Pers di Basecamp Inkubator Wabul Sawi Festival, Banjarbaru, Rabu (24/9/2025) siang.

Kegiatan peluncuran MTN lokus Banjarbaru rencananya akan dihadiri Gubernur Kalsel Haji Muhidin, Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby, Dewan Kesenian (DK) Provinsi Kalsel, Dewan Kesenian Kota dan Daerah, serta sejumlah tokoh sastrawan dan undangan lainnya.

Dari pihak Kementerian Kebudayaan RI dijadwalkan hadir Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu, dan Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra.

Disemarakkan Wabul Sawi Festival 2025

Menariknya lagi, bertepatan dengan diluncurkannya MTN Seni Budaya, sekaligus juga dibuka acara Wabul Sawi Festival (WSFest) dengan tema Tahan Apilan, Terus Bertahan.
“Ada banyak acara di WSFest, yang sebenarnya dimaksudkan untuk menyemarakkan dan mendukung tujuan yang hendak dicapai dari MTN Seni Budaya,” ujar Hudan.

Lebih lanjut perempuan yang dikenal sebagai penyair ini menjelaskan, acara WSFest terdiri dari diskusi-diskusi serta perayaan sastra yang diberi nama Oru (Obrolan Seru), Manyoto Tangah Hari, Malam Imaji, Edutown Selingkung Kota, serta Antologi Karya Nusantara.
“Dalam Oru ada banyak lagi kegiatannya, mulai Oru Film yang akan memutar film dokumenter pelukis maestro Misbach Tamrin, Oru Yang Menolak Padam dan Oru Yang Datang Terang yang akan menghadirkan sastrawan lokal generasi tua dan yang muda, hingga Oru FIlsafat Skena yang kembali mendudukkan Dea Anugerah sebagai salah satu pembicara,” papar Hudan.

Sedangkan untuk Antologi Karya Nusantara, berupa buku kumpulan puisi, saat ini telah dicetak dan sedang dalam pengiriman. Antologi Karya Nusantara menghimpun puisi-puisi karya penulis se-nusantara, dari mulai Aceh hingga negeri Malaysia. Buku berjudul Kariyau Hutan ini nanti akan diluncurkan pada Malam Imaji di panggung bundar MIngguraraya.
“Beberapa penyair dari luar Kalsel yang karyanya terdalam di dalam buku Kariyau Hutan itu rencananya juga datang ke Banjarbaru,” sebut Hudan.

Seluruh informasi mengenai kegiatan MTN dan Wabul Sawi Festival 2025 bisa diikuti di IG: wabulsawifeat.official.@