BANJARBARU akan menjadi saksi sejarah untuk pertama kalinya menggelar ujian karya penciptaan musik pascasarjana ISI Surakarta. Adalah Lupi anderiani yang akan menampilkan kreasinya sebagai upaya menyelesaikan studi S2-nya di Pascasarjana ISI Surkarta. Bertempat di Museum Lambung Mangkurat Propinsi Kalimantan Selatan dan Mess L Banjarbaru, Sabtu (15/2/2020).
Karya music berdurasi kurang lebih 90 menit itu diberi tajuk Nyanyuk.
Nyanyuk diangkat dari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini seperti berita pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, korupsi, dan berbagai tindak kriminal dan bencana sosial-budaya lainnya.
Berita-berita yang bermunculan di koran, televisi, dan internet itu menunjukkan banyak orang yang terganggu kejiwaannya: stress, mudah marah, tidak bisa mengendalikan diri, tidak mampu melakukan tindakan yang baik, dan tidak memikirkan kehidupan jangka panjang.
Masyarakat juga dijejali banyak berita bohong (hoax) yang bisa menggiring pendapat, menimbulkan kebingungan dan keresahan. Banyak orang tidak bisa membedakan berita yang benar dan tidak benar. Faktor ekonomi menjadi pendorong utama berbagai aktivitas masyarakat modern. Permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat menggerus nilai-nilai sosial-budaya yang sudah dibangun lama hingga terjadi krisis nilai dan identitas.
Dalam bahasa Banjar, gambaran situasi yang kacau dan membingungkan ini diungkapkan dengan istilah Nyanyuk. Nyanyuk merupakan gejala psikologis akibat banyak persoalan yang belum mendapatkan jalan keluar sehingga menjadi beban pikiran, menimbulkan kebingungan.
Orang yang sedang nyanyuk biasanya ditandai dengan ekspresi wajah linglung, meranyau (berteriak-teriak tidak karuan), dan pelupa (misalnya mencari barang yang sedang dipegang). Nyanyuk menggambarkan kejiwaan seseorang yang dipengaruhi oleh situasi sosial di sekitarnya yang semrawut.
Keseluruhan karya dalam pertunjukan ini bertolak dari fenomena psikologis nyanyuk. Gambaran nyanyuk yang kacau, penuh persaingan, saling tumpang-tindih justru menjadi momentum untuk melakukan kontemplasi, merenung, mengevaluasi, dan merencanakan karya menyambut masa depan.
Pengkarya menggunakan gamalan Banjar sebagai media ekspresi sekaligus pijakan atas semua karya. Gamalan Banjar menjadi sumber bunyi, atau hanya diambil idiom-idiom dan teknik bermainnya.
Nada salindru, idiom, teknik bermain tradisi gamalan Banjar ditransformasikan atau dimainkan dengan suara vokal atau alat musik lain. Teknik permainan saron dalam gamalan tradisi Banjar yang disebut saluk diambil untuk menggambarkan situasi nyanyuk yang kacau, penuh persaingan, saling tumpang-tindih.
Teknik saluk yang biasanya dimainkan dengan saron dalam karya ini juga dimainkan dengan vokal dan alat-alat musik lain. Alat-alat musik lain di luar gamalan Banjar juga dihadirkan untuk menggambarkan urbanisasi modern yang tidak hanya melibatkan manusia, melainkan juga gagasan, teknologi, budaya.
Masyarakat modern pada umumnya sedang mengalami kondisi nyanyuk akibat krisis nilai dan identitas budaya. Ada sikap keterbukaan yang ditunjukkan melalui karya seniman-seniman gamelan di berbagai daerah. Gamelan ada sejak ratusan tahun lalu dan masih terus bertahan karena beradaptasi dengan situasi di setiap jaman.
Gelar karya penciptaan musik ini terbuka untuk umum sehingga siapa saja bisa datang menyaksikannya dimulai dari pukul 20.00 WITA sampai selesai. Selain presentasi karya Nyanyuk, pada gelaran kali ini jua kita akan melihat kumpulan empu-empu gamalan Banjar asal Barikin memainkan lagu-lagu klasik gamalan Banjar. Kemudian kita juga akan dihibur oleh Orkes Moral Sinar Bahagia bersama Julak Larau.
Sebagai sebuah bentuk nyata kerjasama dalam upaya pemajuan kebudayaan, gelar karya tugas akhir Nyanyuk ini mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti HSN bergerak, Pemerintah Kota Banjarbaru, Museum Lambung Mangkurat Propinsi Kalimantan Selatan, Akademi Bangku Panjang Mingguraya, Lima Serangkai Production, UPTD Taman Budaya Propinsi Kalimantan Selatan, Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP ULM, Prodi Pendidikan Seni Tari STKIP PGRI Banjarmasin, Kasultanan Banjar, Restu Guru, Semangat Muda, Sanggar Ading Bastari, Rumah Banjarsari Solo (Jawa Tengah), Abib Igal Dance Project, NSA PM. Tata kelola Pertunjukan ini dimanagement oleh UPI pang.@
*) Penulis dalam pergelaran ini bertindak sebagai Asisten Komposer.