Kuntau. Inilah salah satu seni beladiri tradisional warisan leluhur urang Banjar. Hingga saat ini masih terus dijaga dan dilestarikan, dengan masih eksisnya perguruan atau komunitas kuntau di beberapa wilayah terutama di daerah hulu sungai.

Untuk terus menjaga daya hidupnya, pemerintah menggelar event dengan menampilkan kuntau untuk turut memeriahkan Hari Jadi Ke-69 Provinsi Kalsel dalam Festival Kayutangi yang diselenggarakan Taman Budaya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, pada 14 Agustus 2019 nanti.

Adalah Komunitas Persaudaraan Kuntau (Kompak) Borneo Hulu Sungai Tengah yang akan tampil. Saat ini lebih 20 perguruan kuntau tergabung dalam Kompak Borneo HST, dengan anggota atau penguntauan mencapai lima ratus orang lebih.

Pembina Kompak Borneo HST Fuad Rahman memastikan para pendekarnya akan turun untuk turut memeriahkan Festival Kayutangi yang merupakan event lomba pawai seni dan budaya dengan melibatkan lebih 20 sanggar  se-Kalsel.

“Kehadiran Kompak Borneo HST ini penting untuk menunjukkan eksistensi seni beladiri tradisi kuntau di Banua. Rencananya, sebanyak 45 panguntauan Kompak akan menampilkan atraksi dalam Festival Kayutangi,” paparnya kepada asyikasyik.com. Ia berharap, kuntau dapat disejajarkan keberadaannya dengan seni budaya lainnya di Kalsel.

Fuad juga menepis anggapan yang selama ini mengidentikkan kuntau dengan hal-hal mistis dan kekerasan. “Nanti di acara festival akan kita lihat bersama gerakan-gerakan kuntau yang mengandung nilai seni, selain juga memang untuk olahraga dan beladiri,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten HST Muhammad Yani. “Kami berharap, dengan kehadiran dan keikutsertaan Kompak Borneo HST di even-even provinsi, akan semakin menunjukkan eksistensinya di ranah seni budaya daerah Kalimantan Selatan. Ini harus terus kita jaga untuk peradaban masa depan yang lebih luhur,” terangnya.@