Jakarta sebagai kota perjuangan merupakan kota tempat terjadinya peristiwa-peristiwa besar bangsa Indonesia. Peristiwa besar tersebut menentukan nasib peradaban modern bangsa Indonesia ini ke depannya. Peristiwa-peristiwa tersebut di antaranya:
Pertama, Tempat lahirnya Budi Oetomo tahun 1908. Kita kenal dg tahun Kebangkitan bangsa yg dipelopori oleh para mahasiswa kedokteran STOVIA, di Jakarta. Kedua, Tempat terjadinya Sumpah Pemuda tahun 1926 – Oktober 1928 yg melahirkan 3 butir sumpah sakti. Sutardji menyebut 3 sumpah sakti tersebut sebagai puisi besar yg melahirkan bangsa dan negara Indonesia. Ketiga. Tempat lahirnya Negara Indonesia tahun 1945. Rumah di jalan Pegangsaan Timur, Jakarta jadi saksi utama pembacaan Teks Proklamasi.
Ini sebuah peristiwa yang sangat menentukan perjalanan bangsa Indonesia.
Dari sebuah bangsa yang terjajah lebih dari 350 tahun dikuasai oleh bangsa asing seperti Belanda, Portugis, Inggris, Jepang menjadi bangsa yang merdeka. Kempat. Peristiwa besar berikutnya yang sangat menentukan nasib bangsa ini juga terjadi di Jakarta yaitu peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Peristiwa tersebut terjadi tanggal 30 September 1965. Jika TNI AD tidak berhasil mengatasi pemberontakan partai komunis tersebut, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan bangsa Indonesia sesudahnya. Syukur alhamdulilah, TNI AD di bawah komando Letjen Soeharto dan Kolonel Sarwo Eddi Wibowo berhasil mengatasi keadaan.
Selanjutnya, Di kota Jakarta ini juga pada tahun 1968 terjadi peristiwa runtuhnya Orla (Orde Lama), yang ditandai dengan terbitnya Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dan ditunjuknya Jenderal Suharto menjadi Presiden Republik Indonesia yang kedua. Hal itu menjadi tanda lahirnya Orba (Orde Baru). Melalui sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, terpilihlah secara resmi Jenderal Soeharto menjadi presiden Indonesia.
Banyak sekali terjadi peristiwa besar yang mewarnai perjalanan hidup bernegara di bawah pemerintahan Orde Baru pimpinan Jenderal M. Soeharto, Di antaranya, Peristiwa Malari (15-16 Januari 1974), Peristiwa Tanjung Priok (12 September 1984), Peristiwa Kerusuhan 4 Mei 1998 yang dilanjutkan dengan Tragedi Trisakti (12 Mei 1998), berlanjut dengan peristiwa dahsyat yaitu runtuhnya Orde Baru setelah berkuasa selama 30 tahun dan munculnya Orde Reformasi (1998). Yang ditandai dengan pergantian Presiden dari Jenderal Soeharto ke Wakil Presidennya saat itu yaitu Bapak B.J. Habibie.
Ini adalah contoh beberapa peristiwa besar yang menentukan jalannya sejarah bangsa ini, dan seluruh peristiwa besar itu terjadi di kota Jakarta. Maksud tulisan ini ingin menguatkan kembali rekaman ingatan kita bahwa Kota Jakarta merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa besar yang menentukan jalannya hidup bernegara ini ke depannya.
Nah, puisi-puisi yang diciptakan oleh penulis pada awalnya diharapkan mengarah kepada kenangan-kenangan besar tersebut. Dan ternyata, alhamdulillah, sebagian besar penyair telah berusaha untuk berbicara terkait dengan kenangan peristiwa tersebut. Dengan demikian, buku antologi puisi 85 penyair Nusantara ini dapat dijadikan catatan sejarah yang sangat penting tentang berbagai peristiwa yang pernah terjadi di kota Jakarta yang pernah menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia dan mereka itu serta generasi berikutnya tidak mudah melupakan sejarah itu. Walaupun sekiranya mungkin kelak, Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara ini.
Alhamdulillah KLB (Komunitas Literasi Betawi) tahun ini kembali menerbitkan buku Antologi Puisi Penyair Nusantara “Jakarta dan Betawi 3” dengan tema “Jakarta: Titi Mangsa Lahirnya Peradaban Bangsa.” Bertepatan dengan HUT ke-495 Kota Jakarta, KLB akan meluncurkan buku tersebut pada Minggu, 26 Juni 2022, di Rumah Seni Asnur, Depok, pukul 14.00 sd 21.00 melalui luring dan daring (zoom). Olehnya panitia mengundang masyarakat sastra Indonesia untuk bergabung membersamai peluncuran buku KLB pada 26 Juni mendatang.@
Kurator dan Pendiri Komunitas Literasi Betawi
Sam Mukhtar Chan