(Catatan 1)
PENGGARAPAN film dokumenter maestro lukis Kalimantan Selatan, Misbach Tamrin, telah dimulai.
Adalah Akademi Bangku Panjang Mingguraya (ABPM) Banjarbaru yang mendapat dukungan proyek dari Museum Cagar Budaya melalui LPDP dan Dana Indonesiana, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lewat program Dokumentasi Karya dan Pengetahuan Maestro/ OPK Rawan Punah 2023. Proyek ini ditargetkan selesai dilaksanakan pada Juli 2024.
Misbach Tamrin sebagai sosok seniman lukis memiliki jejak sejarah perjalanan yang cukup panjang, dari masa rezim Orde Baru hingga kini di usianya yang sudah mencapai 84 tahun.
Pecahnya “Peristiwa 65”, Misbach muda yang kala itu tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) turut merasakan getir dan dinginnya penjara lantaran idealisme seninya.
Sempat melarikan diri ke hutan pegunungan Meratus bersama lima kawannya, dan bertahan hidup dengan bekal terbatas, Misbach akhirnya disergap ketika ia turun ke kampung terdekat setelah tiga pekan bersembunyi dan kehabisan bahan makanan.
Masa pelarian dan persembunyian itu menjadi pembuka kisah Misbach Tamrin yang script filmya ditulis oleh Sandi Firly, penulis yang juga jurnalis.