PERUBAHAN iklim adalah isu global yang mempengaruhi semua penduduk dunia. Ancaman seperti kekeringan, sungai dan danau yang mengering, gagal panen, dan krisis air adalah realitas yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Dalam menghadapi tantangan ini, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel telah menunjukkan komitmen kuat untuk berkontribusi dalam upaya penyelamatan semesta.
Pada 23-24 November 2023, PWM Kalsel mengadakan Rakerwil MLH di ruang pertemuan terbuka Jorong Barutama Greston (JBG) Jorong, Tanah Laut. Acara ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat untuk menjaga bumi dan menyelamatkan semesta. Ini adalah refleksi dari visi Muhammadiyah yang telah diperkuat dalam milad 111 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Jogjakarta.
Ketua PWM Kalsel, Prof DR. H Ridhahani Fidzi, M.Pd, menekankan pentingnya aksi nyata dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Ini menunjukkan konsen Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat untuk menjaga bumi menyelamatkan semesta,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan program ini, MLH PWM Kalsel bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten dan kota di Kalsel, PW Aisyiah Kalsel, pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah. Sinergi ini mencerminkan pentingnya kolaborasi dalam upaya penyelamatan lingkungan.
“Sebagai khalifah, manusia mendapat amanah dan kewajiban menjaga kelestarian lingkungan tidak mencemari tidak merusak alam sehingga ini harus dilakukan bersama tidak bisa sendiri-sendiri tapi harus berkolaborasi,” kata Ridhahani.
Sebagai bagian dari Rakerwil, diadakan juga aksi penanaman pohon yang diikuti oleh 50 orang dari Hizbul Wathon (HW). Aksi ini ditandai dengan penyerahan bibit pohon oleh Ketua PWM Kalsel dan Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Djihadul Mubarok kepada perwakilan HW Banjar dan HW Banjarmasin serta perwakilan PDM.

“Perlu kesadaran bersama, mengingatkan sesama kemudian melakukan aksi nyata,” tegas Ridhahani.
Peserta juga mengikuti pelatihan pembuatan ecoenzym oleh Fatmawati dari komunitas ecoenzym dan aktifis bank sampah Banjarmasin. Mereka juga mendapatkan edukasi tentang pembuatan paving blok dari kertas bekas oleh Tim JBG.
Rakerwil ini berhasil merumuskan program strategis sebagai wujud mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, seperti edukasi dan penggunaan energi baru terbarukan seperti pemasangan panel Surya, gerakan hemat energi, pengelolaan sampah berbasis teknologi informasi, sekolah dakwah lingkungan, pelatihan kader lingkungan pengembangan kampung iklim kader dan jamaah Muhammadiyah.
“Dengan demikian upaya untuk mengatasinya haruslah upaya bersama multi stakeholder kolaborasi berbagai pihak sebagai aksi bersama dalam wujud nyata untuk mengeliminasi dampak dari perubahan iklim,” kata Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Djihadul Mubarok.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengatasi perubahan iklim haruslah upaya bersama multi stakeholder dan kolaborasi berbagai pihak sebagai aksi bersama dalam wujud nyata untuk mengeliminasi dampak dari perubahan iklim. Ini adalah bukti komitmen Muhammadiyah dalam menjaga lingkungan agar pembangunan berkelanjutan. “Ini menjadi bukti komitmen Muhammadiyah dari sejak di dirikan dengan visi kedepan,” pungkas Djihadul.@