WALI Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin meresmikan galeri Rumah Limbah Bonkla Borneo bersama PLN Persero Kalselteng di Jalan Kebun Karet, Jojali Ujung, Loktabat Utara, Kota Banjarbaru.

“Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul bersama masyarakat sekitar ihwal peresmian gelari Rumah Limbah Bonkla Borneo. Dalam rangka merealisasikan Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (PJSL),” ucap Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin kepada Asyikasyik.com, Senin (28/8/2023) pagi.

Aditya menyebut juga Santika Edu Town dalam peresmian galeri Rumah Limbah Bonkla Borneo merupakan bagian dari sistem PTSL tersebut. Dalam peresmian ini, dia mengapresiasi pihak PLN Persero Kalselteng yang telah memberikan bantuan dana CSR-nya.

Dalam program PLN Peduli, Aditya mengaku terbantu masyarakat Kota Banjarbaru dalam meningkatkan aspek ekonomi dan sosialnya.

Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin memberikan sambutan saat peresmian galeri Rumah Limbah Bonkla Borneo

“PLN persero Kalselteng telah menyerahkan bantuan dana 350 Juta kepada Rumah Limbah Bonkla Borneo,” ungkap Aditya.

Aditya berharap, adanya peresmian ini dapat meningkatkan daya hidup masyarakat, serta memanfaatkan dalam mewujudkan program yang telah dicanangkan. Dia menginginkan, tahun depan agar bertambah anggarannya lebih banyak lagi.

Dalam pantauan Asyikasyik, Wali Kota Banjarbaru bersama Senior Manager Keuangan Komunikasi Umum, PLN Unit Induk Daerah (UID) Kalselteng meninjau langsung proses pengolahan kunyit dalam program swadaya bubuk kunyit. Terlihat ibu-ibu asyik memotong, mengolah, hingga membuat bahan mentah itu menjadi produk nilai guna di masyarakat.

Gunarto, Ketua Rumah Limbah Bonkla Borneo menyampaikan wadah ini sudah ada sejak 2019. Dia menyebut ada beberapa kegiatan atau program yang pertama, yaitu pengolahan limbah terutama limbah dari kelapa, limbah kayu, kemudian limbah dari kain bekas botol plastik.

“Dan botol-botol kaca pun, kami bisa manfaatkan dan bahkan yang tidak bisa dimanfaatkan, kita jadikan produk yang mempunyai manfaat di samping hal tersebut di rumah limbah ini,” ungkap Gunarto.

Selain itu, Gunarto juga mengadakan pembinaan terhadap UMKM dalam halnya pelatihan dan mengadakan edukasi wisata. Menurutnya, semenjak rumah limbah ini diakui dan didukung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru.

“Banyak masyarakat, mulai dari siswa, mahasiswa dari kalangan anak SD, SMP dan SMA itu banyak yang berkunjung ke rumah limbah ini,” cerita Gunarto, tersenyum.

Karena, Gunarto menyebut lingkungan rumah limbah ini banyak terdapat hal-hal yang bisa dapat dikunjungi dan mengambil hikmah atau pelajarannya.

“Terutama ada sentral sayur kemudian ada bebek organik, ada pengolahan tempe dan tahu. Lalu, terakhir ini ada budidaya jamur,” terangnya.

Facebook Comments