Komunitas Warung Rukun – LK3 Banjarmasin mencoba mengangkat kembali lempeng balayung kuliner khas Kampung Sungai Biuku Banjarmasin Utara melalui pelatihan pembuatannya, bertempat di Rumah Alam, Sungai Andai, Kamis (1/7/2021).
Lempeng bakar ini merupakan makanan khas tempo dulu masyarakat Kampung Sungai Biuku Banjarmasin Utara, khususnya para petani saat berladang. Berbekal tepung beras, dan bermodal layung alat untuk mengambil daun pisang, dibuatlah lempeng dari bahan pisang pulau laut, lalu adonannya dimasukkan ke dalam daun pisang yang dibentuk seperti lontong.
“Karena tidak ada minyak kelapa, maka adonan lempeng yang sudah berbentuk lontong diletakkan di atas bara api sampai masak,”. kata Atul yang diundang memberikan pelatihan lempeng balayung.
Dengan proses seperti itu, lalu diberilah namanya lempeng balayung– meminjam nama alat layung yang digunakan untuk mengambil daun pisang.
Dua orang perempuan dari Kampung Sungai Biuku, Acil Atul dan Acil Helda diundang menjadi pelatih. Bukan saja memberikan pembelajaran teknis pembuatan, namun juga mampu mengisahkan sejarah serta asal muasal nama balayung sebagai nama lempeng bakar ini.
Tentu saja pembuatan lempeng seperti ini tidak orisinal dari Kampung Sungai Biuku. Namun setidaknya beberapa peserta yang sudah berumur, seakan bernostalgia ke zaman nenek atau datunya yang dulu juga membuat jenis lempeng seperti itu. Ada yang mengatakan meletakkannya di atas periuk, ada juga yang harus memukulnya dengan panai atau batu agar memudahkan masaknya.
Dalam soal penamaan, juga berbeda-beda. Namun disepakati nama lempeng balayung mengingat sejarah ceritanya.
Lebih dari 40 Perempuan Potensial antusias mengikuti pelatihan yang berlangsung sederhana. Tujuan utama dari pelatihan ini sendiri untuk mengangkat potensi yang selama ini sudah tidak dikenal lagi.
“Betul, lempeng ini dikenal orang-orang tua zaman dulu, namun generasi sekarang sudah tidak mengenalnya lagi. Pelatihan ini untuk mengangkat kembali potensi lokal serta kearifan dalam bidang kuliner orang Banjar,” kata Rakhmalina Bakhriati, Koordinator Pemberdayaan Masyarakat – LK3 Banjarmasin, yang menggagas pelatihan ini.
Pelatihan kuliner mengundang Komunitas Warung Rukun selama ini memang sudah menjadi dampingan Rakhmalina. Sudah lebih 5 tahun ia memberdayakan perempuan, agar produktif dan mampu mengangkat berbagai potensi kuliner Banjar.@