EsKETUA Pelaksana Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) Kota Banjarmasin, Hajriansyah telah menetapkan sejumlah pengurus dalam kegiatan untuk menyongsong ASKS XX 2023 di Kota Banjarmasin, pada bulan Oktober mendatang.
Dalam kesempatan itu, dia menyatakan bahwa Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina telah menyetujui pihaknya sebagai penyelenggara, sebagaimana SK yang dikeluarkan oleh Pemko Banjarmasin.
“Dari awal, bapak Ibnu Sina sangat mendukung penyelenggaraan ASKS XX 2023 ini di Kota Banjarmasin, sehingga perlu persiapan yang lebih matang lagi nantinya. Sementara, sejak bulan Juni bahwa kita telah mempublikasi lomba-lomba,” ucap Hajriansyah kepada Asyikasyik di Kampung Buku Banjarmasin, Senin (3/7/2023) malam.
Selain itu, Hajri juga menyampaikan bahwa sudah menghubungi beberapa narasumber yang mengisi kegiatan diskusi dan seminar, baik itu lokal hingga nasional. Dalam ASKS ke-20 kali ini, pihaknya mengangkat tema dengan tajuk: Sastra Sungai ke Sungai Sastra.
Hajri menjelaskan, panitia bersepakat untuk mengangkat tema lingkungan sebagai latar kota. Kemudian, dia juga menyebut ada materi tentang sastra lokal yang memuat persoalan bahasa Banjar, membaca sastra Indonesia terkini, serta menyoal Ekosastra dalam sajian diskusi akan nantinya.
“Ada 4 materi diskusi nanti yang berkaitan dengan Sastra Banjar, Sastra Indonesia, Ekosastra dan sebagainya, secara umum itu bakal dibedah oleh pembicara yang ahli dibidangnya,” ungkap Hajri, Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin itu.
Menariknya, Hajri mengatakan ada diskusi mengenai bedah buku antologi bunga rampai ASKS XX 2023 tersebut. Sehingga, menurutnya dapat merefleksikan dan mengurai masalah perpuisian di Kalimantan Selatan.
Hajri juga menyebut nantinya kalangan muda bakal banyak dilibatkan dalam posisinya berkarya di dunia sastra. Dalam hal itu, pembicara diskusi adalah penulis muda yang aktif berkontribusi pada bidangnya masing-masing.
“Selain jadi pembicara, bahkan ada juga kami jadikan sebagai juri muda dari kalangan generasi barunya,” ungkap Hajri, Owner Kampung Buku ini.
Adapun lomba dan sayembara penulisan ASKS XX 2023 Banjarmasin, ada enam lomba sebagai berikut, yaitu Penulisan Novel, Penulisan Manuskrip Puisi, Penulisan Kritik Sastra, Penulisan Pantun Berbahasa Banjar, Penulisan Cerpen dan Lomba Madihin.
Mulai dari materi diskusi hingga lomba-lomba, Hajri melihat tujuan dalam fokus penyelenggaraan aruh sastra pada tahun ini adalah wacara perkembangan karya sastra Kalimantan Selatan, sebagaimana harapan yang diinginkan oleh dewan sastra dalam sidang pleno.
“Termasuk ada lomba Penulisan Novel dan Manuskrip Puisi, hal itu berkaitan dengan hasil sidang pleno di Tanah Laut. Sebabnya, kita hadirkan kembali di Kota Banjarmasin,” ujarnya.
Bahkan, Hajri mengatakan kali ini pihaknya memuat satu lomba sastra lisan, yaitu Madihin. Lantas, dia berharap agar aruh sastra di Kalimantan Selatan ini dapat menjadi barometer di Indonesia. Terlebih khususnya adalah sastra kalsel yang didorong dalam pengembangannya.
Diakhir, Hajri menyampaikan kepada seluruh masyarakat sastra Kalimantan Selatan yang bakal turut menjadi peserta sangat diharapkan agar membaca setiap ketentuannya lebih cermat lagi. Sebabnya, sejumlah lomba diumumkan oleh panitia hanya sebagian saja dibuka secara langsung pada bulan Juni kemarin.
“Kalau sayembara Buku Antologi Penyair Kalimantan Selatan atau buku Bungai Rampai ASKS XX 2023 belum dibuka, ketentuannya bulan Agustus biar mudah panitia mendata langsung pada hari itu. Pegiat sastra di daerah, cukup siapkan karya puisinya segera untuk dikirim,” terang dia.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Banjarmasin, Zulfaisal Putera mengaku pihaknya sebagai pemangku kebijakan sangat mendukung ASKS XX 2023 Kota Banjarmasin dalam hal ini menyupport pendanaan, sekiranya itu sukses dalam penyelenggaraan tersebut.
“Pertama, kita berterimkasih kepada pihak Aruh Sastra yang tahun ini menunjuk Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah. Tentunya, kota ini beruntung sekali menjadi kuat dalam perkembangannya sebagai kota budaya dan kota sastra,” ucap Zulfaisal di Kampung Ketupat Banjarmasin, pada 17 Juni lalu.
Dukungan dana itu, Zulfaisal menegaskan agar Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah ASKS ke-20 ini dapat menawarkan nilai lebih daripada tahun sebelumnya. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan agar menjadi catatan tersendiri dalam sejarah aruh sastra di kota seribu sungai.
“Dukungan dana itu kelebihannya macam-macam, setidaknya memberikan para tamu sebagai pesertanya lebih nyaman menikmati Kota Banjarmasin. Apalagi bulan September mendatang pasca HUT Banjarmasin, bakal banyak rangkaian event. Pastinya, kita harapkan anggarannya dapat lebih besar demi menyukseskan aruh sastra,” tandasnya.